JAKARTA. Rupiah kembali ditutup sedikit melemah pada Senin (6/1). Di pasar spot, pergerakan USD/IDR ditutup menguat 0,01% dibanding Jumat (3/1) menjadi Rp 12.181. Sedangkan kurs tengah Bank Indonesia (BI) ditutup pada Rp 12.230 setelah sebelumnya di Rp 12.226.Analis Monex Investindo Futures, Albertus Christian mengatakan pelemahan ini disebabkan oleh faktor masih menunggunya pasar pada hasil pemilu pada pertengahan tahun ini. “Walaupun momen pemilu bisa jadi katalis positif bagi rupiah,” ujar Albertus.Masih dari dalam negeri, menurutnya, fokus lain dari pergerakan USD/IDR berupa defisit neraca berjalan. Menurut Albertus, hal tersebut dapat diperbaiki jika meningkatnya permintaan ekspor barang komoditas maupun non komoditas ke China maupun Amerika Serikat (AS).Lanjutnya, pada hari ini, pergerakan USD/IDR akan lebih dipengaruhi oleh data indeks Purchasing Manager's Index (PMI) bulan ini yang diperkirakan positif menjadi 54,6 dari 53,9 pada satu bulan sebelumnya.“Data Factory Order's Amerika Serikat juga bisa menguatkan dollar AS,” ujar Albertus. Data tersebut diproyeksi akan positif menjadi 1,8% pada bulan ini, setelah pada Desember sempat negatif di -0.9%. Lanjut Albertus, proyeksi tersebut mengindikasikan aktivitas pabrik di AS makin positif.Ekonom Bank BCA, David Sumual bilang pelemahan rupiah kemarin juga disebabkan oleh terpuruknya bursa regional termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dari sentimen dalam negeri, menurut David, pasar masih akan wait and see menunggu adanya kemungkinan pengumuman besaran BI rate pada 9 Januari nanti.Meski demikian, menurut David hari ini rupiah masih dapat angin segar setelah kemarin pemerintah merevisi kenaikan harga gas LPG. “Kenaikan harga gas LPG yang hanya Rp 1.000 per kilogram (kg) kemarin, memberi dampak positif bagi rupiah karena laju inflasi tidak akan setinggi yang diproyeksi jika kenaikannya jadi hampir Rp 4.000 per kg,” tambahnya.Albertus memprediksi rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp 12.120 hingga Rp 12.235 dengan kecenderungan melemah. Sedangkan proyeksi David di angka Rp 12.190 sampai Rp 12.270. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bagaimana proyeksi pergerakan rupiah hari ini?
JAKARTA. Rupiah kembali ditutup sedikit melemah pada Senin (6/1). Di pasar spot, pergerakan USD/IDR ditutup menguat 0,01% dibanding Jumat (3/1) menjadi Rp 12.181. Sedangkan kurs tengah Bank Indonesia (BI) ditutup pada Rp 12.230 setelah sebelumnya di Rp 12.226.Analis Monex Investindo Futures, Albertus Christian mengatakan pelemahan ini disebabkan oleh faktor masih menunggunya pasar pada hasil pemilu pada pertengahan tahun ini. “Walaupun momen pemilu bisa jadi katalis positif bagi rupiah,” ujar Albertus.Masih dari dalam negeri, menurutnya, fokus lain dari pergerakan USD/IDR berupa defisit neraca berjalan. Menurut Albertus, hal tersebut dapat diperbaiki jika meningkatnya permintaan ekspor barang komoditas maupun non komoditas ke China maupun Amerika Serikat (AS).Lanjutnya, pada hari ini, pergerakan USD/IDR akan lebih dipengaruhi oleh data indeks Purchasing Manager's Index (PMI) bulan ini yang diperkirakan positif menjadi 54,6 dari 53,9 pada satu bulan sebelumnya.“Data Factory Order's Amerika Serikat juga bisa menguatkan dollar AS,” ujar Albertus. Data tersebut diproyeksi akan positif menjadi 1,8% pada bulan ini, setelah pada Desember sempat negatif di -0.9%. Lanjut Albertus, proyeksi tersebut mengindikasikan aktivitas pabrik di AS makin positif.Ekonom Bank BCA, David Sumual bilang pelemahan rupiah kemarin juga disebabkan oleh terpuruknya bursa regional termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dari sentimen dalam negeri, menurut David, pasar masih akan wait and see menunggu adanya kemungkinan pengumuman besaran BI rate pada 9 Januari nanti.Meski demikian, menurut David hari ini rupiah masih dapat angin segar setelah kemarin pemerintah merevisi kenaikan harga gas LPG. “Kenaikan harga gas LPG yang hanya Rp 1.000 per kilogram (kg) kemarin, memberi dampak positif bagi rupiah karena laju inflasi tidak akan setinggi yang diproyeksi jika kenaikannya jadi hampir Rp 4.000 per kg,” tambahnya.Albertus memprediksi rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp 12.120 hingga Rp 12.235 dengan kecenderungan melemah. Sedangkan proyeksi David di angka Rp 12.190 sampai Rp 12.270. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News