Bagaimana strategi Bank Banten mengatasi NPL?



SERANG. PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) mencatat rasio kredit bermasalah (NPL) yang cukup tinggi sampai kuartal 1 2017. Tercatat NPL kotor bank berkode BEKS ini sampai kuartal 1 2017 mencapai 5,2%

Lungguk Gultom, Plt Direktur Utama Bank Banten mengatakan sampai akhir tahun bank akan berusaha menurunkan NPL gross ini menjadi dibawah 5%. Sedangkan untuk NPL net akan diturunkan menjadi 3,5% sampai akhir tahun.

"NPL bank Banten ini utamanya berasal dari sektor komoditas seperti karet dan sawit," ujar Lungguk ketika ditemui setelah RUPS, Rabu (12/4.).


Lungguk mengatakan turunnya harga komoditas menyebabkan beberapa debitur mengalami kesulitan dalam membayar cicilan. Untuk mengatasi NPL ini bank Banten telah mempunyai beberapa jurus.

Pertama adalah dengan melakukan penjualan aset bermasalah utamanya mikro ke beberapa bank atau lembaga. Selain itu cara kedua adalah dengan tetap mengupayakan penagihan.

Diharapkan sampai akhir tahun ke depan, NPL bank yang dulu bernama Bank Pundi ini bisa terselesaikan.

Fahmi Bagus Mahesa, Direktur Bank Banten mengatakan pada tahun ini bank akan lebih menggenjot kredit yang mempunyai risiko yang cukup rendah utamanya sektor konsumsi.

Jaja Jarkasih, Direktur Bank Banten mengatakan untuk menyelesaikan NPL, bank akan melakukan upaya penagihan dengan menggunakan bantuan pengacara. "Dengan cara ini terbukti ampuh menurunkan NPL di beberapa wilyah," ujar Jaja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie