JAKARTA. Pembagian dividen, aksi jual asing di pasar saham dan di pasar obligasi menekan rupiah. Dalam beberapa pekan ini, kurs rupiah memang tertekan hebat. Bahkan, kemarin (28/5), kurs dollar AS berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), sudah menembus di 9.810. Sementara, pasangan USD/IDR di pasar spot berada di 9.862, posisi tertinggi sejak 16 Januari 2013. Rupiah terus melamah sejak dua pekan lalu karena spekulasi permintaan dollar Amerika Serikat yang besar. Salah satunya kebutuhan untuk membayar dividen. Beberapa emiten memang akan membayarkan dividen dalam bentuk dollar AS. Terutama emiten yang menggunakan dasar laporan keuangan dengan denominasi dollar AS. Sebut saja, PT Indika Energy (INDY) yang akan membagikan dividen sebesar US$ 19 juta ke para pemegang saham di luar negeri. Selain itu ada pula emiten produsen batubara, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang juga akan membagikan dividen sebesar US$ 117 juta.
Bagi dividen dan aksi jual asing tekan rupiah
JAKARTA. Pembagian dividen, aksi jual asing di pasar saham dan di pasar obligasi menekan rupiah. Dalam beberapa pekan ini, kurs rupiah memang tertekan hebat. Bahkan, kemarin (28/5), kurs dollar AS berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), sudah menembus di 9.810. Sementara, pasangan USD/IDR di pasar spot berada di 9.862, posisi tertinggi sejak 16 Januari 2013. Rupiah terus melamah sejak dua pekan lalu karena spekulasi permintaan dollar Amerika Serikat yang besar. Salah satunya kebutuhan untuk membayar dividen. Beberapa emiten memang akan membayarkan dividen dalam bentuk dollar AS. Terutama emiten yang menggunakan dasar laporan keuangan dengan denominasi dollar AS. Sebut saja, PT Indika Energy (INDY) yang akan membagikan dividen sebesar US$ 19 juta ke para pemegang saham di luar negeri. Selain itu ada pula emiten produsen batubara, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang juga akan membagikan dividen sebesar US$ 117 juta.