Bagi Dividen Rp 41 Triliun & Jual Bisnis Batubara, Ini Rekomendasi Saham Adaro (ADRO)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  PT Adaro Energy Tbk (ADRO) akan membayar dividen sebesar US$ 2,6 miliar setara dengan Rp 40,82 triliun. Rencana ini tertuang dalam informasi rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 18 November 2024. 

Adaro Energy menyebutkan akan mendistribusikan hingga US$ 2,6 miliar dalam bentuk dividen. Rencana pembagian dividen ini setara dengan Rp 1.346 per saham. Jika menggunakan acuan harga per 6 November 2024, di Rp 4.040 per saham maka dividen yield Adaro Energy sebesar 33,33%. 

Selain distribusi dividen, Adaro Energy juga tengah restrukturisasi bisnis dengan memisahkan unit usaha di bidang batubara termal, PT Adaro Andalan Indonesia (AAI). Pemisahan AAI diperkirakan selesai pada akhir tahun fiskal 2024.


Baca Juga: Menimbang Efek Jangka Panjang Pembagian Dividen Jumbo Adaro (ADRO)

"Yang terpenting, kami yakin bahwa dividen yang direncanakan memungkinkan pemegang saham yang ada menutupi pembelian AAI dengan valuasi US$ 2,4 miliar-US$ 2,6 miliar," kata Erindra Krisnawan, Analis BRI Danareksa Sekuritas. 

Erindra dalam riset 5 November 2024 memperkirakan, secara kasar bahwa valuasi Adaro Energy segera setelah spin-off dapat turun menjadi US$ 5,8 miliar-US$ 6,2 miliar. Ini terdiri dari US$ 2,4 miliar-US$ 2,6 miliar dalam bentuk tunai, nilai pasar Adaro Minerals Indonesia (ADMR) dan Saptaindra Sejati (SIS) atau menyiratkan penurunan 19%-24% dari harga saham saat ini atau turun US$ 1,4 miliar-US$ 1,8 miliar.

"Kami pikir ini dapat diimbangi oleh kenaikan dari valuasi AAI, mengingat bahwa valuasinya hanya pada 2-3 kali PE saat spin-off," kata Erindra.

Menurut dia, risiko utama pada ADRO baru adalah jika pasar menetapkan diskon perusahaan induk (yang lebih besar) yang dapat berubah menjadi risiko penurunan yang lebih besar. "Saat ini kami sedang meninjau valuasi ADRO baru yang pada akhirnya akan bergantung pada valuasi bisnis energi terbarukannya," kata Erindra dalam riset. 

Untuk rekomendasi saham, Erindra menyarankan beli dengan target harga Rp 3.770 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana