KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bahan bakar fosil tetap menjadi elemen kunci ketahanan energi global, dengan angka pertumbuhan jauh di atas energi terbarukan. Bahan bakar fosil yang masih memainkan peran penting dalam menjamin ketahan energi global. Bank of America memproyeksikan., konsumsi energi global meningkat 9 juta barrel per day (bpd) setiap tahunnya didorong oleh pertumbuhan ekonomi negara berkembang. Begitu pula permintaan minyak global yang diperkirakan akan melonjak menjadi 20 juta bpd pada tahun 2050. Angka ini menunjukan jumlah yang fantastis, dibandingkan dengan pertumbuhan energi terbarukan yang diprediksi hanya tumbuh 2 juta bpd. “Investasi besar di sektor energi sangat dibutuhkan. Menurut OPEC, investasi tahunan dalam produksi minyak harus meningkat 50% menjadi $550 miliar pada 2050 untuk memenuhi permintaan pasar dan mengimbangi penurunan cadangan konvensional,” ujar CEO Rosneft, Igor Sechin, dalam penjelasan tertulis, yang diterima awal pekan ini.
Bahan Bakar Fosil Masih Dominan, Energi Terbarukan Harus Digenjot 10 Kali Lipat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bahan bakar fosil tetap menjadi elemen kunci ketahanan energi global, dengan angka pertumbuhan jauh di atas energi terbarukan. Bahan bakar fosil yang masih memainkan peran penting dalam menjamin ketahan energi global. Bank of America memproyeksikan., konsumsi energi global meningkat 9 juta barrel per day (bpd) setiap tahunnya didorong oleh pertumbuhan ekonomi negara berkembang. Begitu pula permintaan minyak global yang diperkirakan akan melonjak menjadi 20 juta bpd pada tahun 2050. Angka ini menunjukan jumlah yang fantastis, dibandingkan dengan pertumbuhan energi terbarukan yang diprediksi hanya tumbuh 2 juta bpd. “Investasi besar di sektor energi sangat dibutuhkan. Menurut OPEC, investasi tahunan dalam produksi minyak harus meningkat 50% menjadi $550 miliar pada 2050 untuk memenuhi permintaan pasar dan mengimbangi penurunan cadangan konvensional,” ujar CEO Rosneft, Igor Sechin, dalam penjelasan tertulis, yang diterima awal pekan ini.