Tak bisa dipungkiri, sumber energi fosil kini semakin langka dan mahal. Terbatasnya sumber energi fosil itu telah mendorong pengembangan sumber energi terbarukan. Contohnya, Ahmed Tessario yang menekuni usaha pemanfaatan bioetanol sebagai bahan pengganti spiritus untuk kompor pemanas makanan. Pria asal Surabaya ini mengolah bioetanol cair menjadi berbentuk jeli. Bioetanol yang digunakan umumnya berbahan baku cassava atau molasses. Selanjutnya, bioetanol jeli itu dikemas dalam kaleng bekas. Ia sengaja menggunakan kaleng bekas karena mengusung konsep ramah lingkungan. “Karena berbentuk jeli jadi lebih praktis, tidak mudah tumpah, apinya biru, dan lebih cepat panas,” kata Ahmed yang lulusan Institut Teknologi Surabaya itu.
Bahan bakar kompor berbentuk jeli bioetanol
Tak bisa dipungkiri, sumber energi fosil kini semakin langka dan mahal. Terbatasnya sumber energi fosil itu telah mendorong pengembangan sumber energi terbarukan. Contohnya, Ahmed Tessario yang menekuni usaha pemanfaatan bioetanol sebagai bahan pengganti spiritus untuk kompor pemanas makanan. Pria asal Surabaya ini mengolah bioetanol cair menjadi berbentuk jeli. Bioetanol yang digunakan umumnya berbahan baku cassava atau molasses. Selanjutnya, bioetanol jeli itu dikemas dalam kaleng bekas. Ia sengaja menggunakan kaleng bekas karena mengusung konsep ramah lingkungan. “Karena berbentuk jeli jadi lebih praktis, tidak mudah tumpah, apinya biru, dan lebih cepat panas,” kata Ahmed yang lulusan Institut Teknologi Surabaya itu.