JAKARTA. Perusahaan baja lokal mengaku rugi akibat penahanan besi bekas atau scrap yang diimpor melalui Pelabuhan Tanjung Priok. Kerugian yang harus ditanggung perusahaan baja itu berasal dari melonjaknya tarif sewa penumpukan kontainer di pelabuhan. Edward Pinem Direktur Eksekutif Indonesian Iron and Steel Industri Association (IISA), mengatakan, kerugian yang dialami oleh perusahaan pemilik bahan baku besi bekas itu mencapai US$ 100.000. Perhitungan kerugian mengacu pada biaya sewa gudang di pelabuhan sebesar US$ 50 per kontainer per hari untuk 2.000 kontainer besi bekas yang ditahan petugas. "Sementara tarif sewa gudang berlaku progresif, semakin lama disimpan maka tarif semakin tinggi bisa US$ 60 sampai US$ 75 per hari," ujar Edward, Senin (20/2).
Bahan baku ditahan, produsen baja rugi US$ 100.000
JAKARTA. Perusahaan baja lokal mengaku rugi akibat penahanan besi bekas atau scrap yang diimpor melalui Pelabuhan Tanjung Priok. Kerugian yang harus ditanggung perusahaan baja itu berasal dari melonjaknya tarif sewa penumpukan kontainer di pelabuhan. Edward Pinem Direktur Eksekutif Indonesian Iron and Steel Industri Association (IISA), mengatakan, kerugian yang dialami oleh perusahaan pemilik bahan baku besi bekas itu mencapai US$ 100.000. Perhitungan kerugian mengacu pada biaya sewa gudang di pelabuhan sebesar US$ 50 per kontainer per hari untuk 2.000 kontainer besi bekas yang ditahan petugas. "Sementara tarif sewa gudang berlaku progresif, semakin lama disimpan maka tarif semakin tinggi bisa US$ 60 sampai US$ 75 per hari," ujar Edward, Senin (20/2).