KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga tembaga dan alumunium sebagai bahan baku kabel memang tak terelakkan. Menurut catatan Asosiasi Pabrik kabel Listrik Indonesia (Apkabel) harga aluminium di semester I-2018 sempat menyentuh angka US$ 2.600 per ton. Harga tersebut terus merangkak naik. Padahal, di tahun 2016 harga aluminium masih dikisaran US$ 1.500 per ton, tahun 2017 menjadi US$ 2.000 per ton. Akibat kenaikan harga itu, maka produsen kabel, mau tak mau harus melakukan penyesuaian harga jual produknya. "Tentu kami akan ikuti dengan kenaikan harga jual, kecuali untuk produk yang sudah kontrak jangka panjang," ujar Yogiawan, Direktur PT Voksel Electric Tbk (VOKS) kepada Kontan.co.id, Kamis (30/8).
Bahan baku melambung, Voksel Electric (VOKS) berencana naikkan harga jual produk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga tembaga dan alumunium sebagai bahan baku kabel memang tak terelakkan. Menurut catatan Asosiasi Pabrik kabel Listrik Indonesia (Apkabel) harga aluminium di semester I-2018 sempat menyentuh angka US$ 2.600 per ton. Harga tersebut terus merangkak naik. Padahal, di tahun 2016 harga aluminium masih dikisaran US$ 1.500 per ton, tahun 2017 menjadi US$ 2.000 per ton. Akibat kenaikan harga itu, maka produsen kabel, mau tak mau harus melakukan penyesuaian harga jual produknya. "Tentu kami akan ikuti dengan kenaikan harga jual, kecuali untuk produk yang sudah kontrak jangka panjang," ujar Yogiawan, Direktur PT Voksel Electric Tbk (VOKS) kepada Kontan.co.id, Kamis (30/8).