BANDUNG. Impor besi tua alias sekrap (scrap) yang kini masih tertahan di pelabuhan mengakibatkan industri besi baja kelimpungan. Pasalnya, industri besi baja tidak bisa mengalihkan pasokan sekrapnya dari lokal. Walhasil, pa-sokan sekrap pun kian tipis. Co Chairman Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISA) Ismail Mandry mengatakan, beberapa pabrik besi baja terpaksa mengurangi produksi mereka. Bahkan, kini ada dua pabrik besi dan baja yang berhenti berproduksi. Sayang, Ismail enggan menyebutkan dua nama pabrik tersebut. Kondisi ini memukul industri besi baja. Apalagi, seretnya pasokan juga mengakibatkan harga baja terus naik. "Harga baja konstruksi naik 10% sejak Januari lalu," ujar Eddy Ganefo, Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi), kemarin.
Bahan baku seret, harga baja naik
BANDUNG. Impor besi tua alias sekrap (scrap) yang kini masih tertahan di pelabuhan mengakibatkan industri besi baja kelimpungan. Pasalnya, industri besi baja tidak bisa mengalihkan pasokan sekrapnya dari lokal. Walhasil, pa-sokan sekrap pun kian tipis. Co Chairman Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISA) Ismail Mandry mengatakan, beberapa pabrik besi baja terpaksa mengurangi produksi mereka. Bahkan, kini ada dua pabrik besi dan baja yang berhenti berproduksi. Sayang, Ismail enggan menyebutkan dua nama pabrik tersebut. Kondisi ini memukul industri besi baja. Apalagi, seretnya pasokan juga mengakibatkan harga baja terus naik. "Harga baja konstruksi naik 10% sejak Januari lalu," ujar Eddy Ganefo, Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi), kemarin.