Bahan baku vaksin Sinovac datang lagi, produksi di dalam negeri ngebut



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus berupaya mempercepat pelaksanaan program vaksinasi korona. Pasca 15 juta bahan baku vaksin korona dari Sinovac, China tiba bulan lalu, pemerintah kembali mendatangkan 10 juta bahan baku vaksin sejenis plus tambahan satu juta overfill untuk mempercepat produksi vaksin.

Kedatangan vaksin gelombang keempat tersebut merupakan bagian dari rencana kedatangan  total 140 juta bahan baku vaksin.  Untuk tahap pertama sebanyak 1,2 juta dosis vaksin jadi, disusul dengan kedatangan 1,8 juta dosis vaksin jadi di 31 Desember 2020 dan sebanyak 15 juta dosis bulk vaksin pada 12 Januari 2021.

Langkah ini sekaligus untuk mempercepat kedatangan vaksin guna memastikan program vaksinasi bisa berjalan sesuai rencana. "Pengirimannya dilakukan secara bertahap hingga bulan Juli 2021, yang sebelumnya November 2021 ini ada percepatan maju hingga Juli 2021," ujar Juru Bicara vaksin dari PT Biofarma, Bambang Heriyanto saat kedatangan vaksin di Bandara Soekarno Hatta, Selasa (2/2).


Nantinya bahan baku vaksin dari Sinovac ini akan diproses menjadi vaksin jadi oleh Biofarma. Selanjutnya vaksin jadi tersebut kemudian akan didistribusikan untuk vaksinasi masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Vaksin Sinovac tahap 4 datang, Bea Cukai beri fasilitas rush handling

Adapun untuk vaksin jadi yang totalnya sebanyak 3 juta dosis dialokasi  bagi 1,5 juta tenaga kesehatan yang menjadi target pertama dalam program vaksinasi korona.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan ( Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, nantinya vaksin yang berasal dari bahan baku vaksin tersebut akan ditujukan kepada para petugas pelayanan publik.

"Yang kami terima ini akan digunakan untuk pemberian vaksinasi pada kelompok kedua yaitu petugas pemberi pelayanan publik," kata Siti Nadia dalam Dialog Produktif Perkembangan Terkini Vaksinasi Covid-19, Selasa (2/2).

Seperti diketahui, pemerintah telah menargetkan akan melakukan vaksinasi kepada petugas layanan publik mulai Maret mendatang. Adapun proses vaksinasi bagi tenaga kesehatan diharapkan bisa tuntas di akhir  Februari ini.

Untuk bisa sampai ke sasaran, Nadia juga menyebut proses distribusi vaksin hingga ke para pengguna. Yang pasti, setelah vaksin tersebut diproduksi di Biofarma, lantas proses pendistribusiannya dimulai ke berbagai daerah yang ada di seluruh Indonesia.

Dari Biofarma ditujukan ke Dinas Kesehatan masing-masing provinsi. Kemudian baru dilanjutkan pendistribusiannya ke Dinas Kesehatan Kabupaten dan  Kota. Hingga akhirnya ke puskesmas serta rumah sakit. Dengan produksi sendiri harapannya ini bisa mempercepat vaksinasi.

Selanjutnya: Kemasan vaksin Sinovac bakal berubah, bagaimana soal kualitasnya?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon