KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara memproyeksi inflasi bulan November sebesar 0,13%, lebih tinggi dibanding inflasi Oktober yang sebesar 0,01%. Bhima mengatakan, peningkatan inflasi tersebut disebabkan oleh perkembangan harga kebutuhan pokok sedikit meningkat untuk mengantisipasi kebutuhan libur Natal dan tahun baru. Selain itu, inflasi kelompok makanan jadi dan rokok juga perlu diwaspadai. Tak hanya itu, kenaikan inflasi tersebut juga dipicu oleh kenaikan harga yang diatur pemerintah (administered prices), terutama kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi sejalan dengan harga minyak mentah dunia terus meningkat.
Bahan pangan hingga rokok picu inflasi November
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara memproyeksi inflasi bulan November sebesar 0,13%, lebih tinggi dibanding inflasi Oktober yang sebesar 0,01%. Bhima mengatakan, peningkatan inflasi tersebut disebabkan oleh perkembangan harga kebutuhan pokok sedikit meningkat untuk mengantisipasi kebutuhan libur Natal dan tahun baru. Selain itu, inflasi kelompok makanan jadi dan rokok juga perlu diwaspadai. Tak hanya itu, kenaikan inflasi tersebut juga dipicu oleh kenaikan harga yang diatur pemerintah (administered prices), terutama kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi sejalan dengan harga minyak mentah dunia terus meningkat.