Bahan pangan & transportasi di deflasi Agustus



KONTAN.CO.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) Agustus 2017 sebesar 0,07%. Deflasi itu disumbang oleh deflasi bahan makanan dan transportasi, meski biaya pendidikan menghambat deflasi tersebut.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, kelompok pengeluaran bahan makanan mengalami deflasi terbesar, yaitu sebesar 0,67% dengan andil terbesar pula, yaitu sebesar 0,14%. Komoditas pangan yang menyumbang deflasi, yaitu harga bawang merah yang mengalami penurunan harga yang cukup tinggi sebesar 11,79% sehingga andil terhadap deflasinya sebesar 0,07%.

Selain itu, bawang putih juga mengalami penurunan harga yang signifikan, sebesar 13,7% dengan andil terhadap deflasi sebesar 0,05%. Selain itu, ada juga komoditas pangan lainnya yang menyumbang deflasi, yaitu ikan segar, tomat, dan cabai rawit dengan andil masing-masing sebesar 0,02%. Serta bayam, wortel, dan kelapa dengan andil masing-masing sebesar 0,01%.


Namun, masih ada beberapa komoditas yang perlu diwaspadai. "Cabai merah di Agustus naik 0,92%, garam rata-rata kenaikannya 26,22% dan di beberapa provinsi kenaikannya tinggi, sampai 150% di Gorontalo. Kemudian daging ayam ras, telur ayam ras, dan beberapa buah-buahan seperti anggur, semangka dan sebagainya," kata Suhariyanto, Senin (4/9).

Selain itu, kelompok pengeluaran transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan juga mengalami deflasi sebesar 0,6% dengan andil 0,1%. Deflasi pada kelompok ini disumbang oleh tarif angkutan udara turun 8,39% dan andil 0,1% serta tarif angkutan antar kota dengan andil 0,01%.

"Komoditas dominan yang menyumbang inflasi hanya kenaikan tarif pulsa ponsel dengan kontribusi 0,01%," tambah dia.

Sementara kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga menghambat deflasi bulan lalu. Sebab kelompok ini mengalami inflasi tertinggi sebesar 0,89% dengan andil 0,07%.

Adapun komoditas yang mengalami inflasi, yakni uang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan kontribusi masing-masing 0,02% dan uang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan rekreasi dengan andil masing-masing 0,01%.

"Kita semua sudah duga di Agustus akan ada pengaruh inflasi dari sisi pendidikan. Kemudian di September masih ada tapi tidak terlalu signifikan terutama sekolah-sekolah swasta," kata Suhariyanto.

Berdasarkan komponennya, deflasi Agustus 2017 disumbang oleh harga yang diatur pemerintah (administered prices) yang mengalami deflasi sebesar 0,48% dan harga yang bergejolak sebesar 0,87%. Sementara komponen inti mengalami inflasi 0,28%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini