Bahan pokok aman, Mendag ingatkan tak lakukan panic buying



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan berbagai kebutuhan bahan pokok, selama wabah Covid-19, juga memasuki bulan puasa dan idul fitri akan terjamin. Berbagai langkah sudah dilakukan, antara lain bersinergi dengan Satgas Pangan, BUMN, dan industri.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, pemerintah terus melakukan stabilisasi harga dan memastikan berbagai kebutuhan bahan pokok terjamin di pasar. Antara lain mendorong industri untuk mempercepat produksi gula konsumsi di mana kebutuhan terus naik.

Karena itu, pemerintah melakukan pemantauan kepada pabrik gula rafinasi yang sudah mendapat penugasan khusus untuk memproduksi gula konsumsi atau gula kristal putih (GKP) agar stok tersedia juga harga lebih stabil mencapai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan yakni Rp12.500/kilogram.

Baca Juga: Mendag sebut telah relaksasi regulasi ekspor impor untuk pemenuhan alat kesehatan

Tindakan tegas akan dilakukan jika masih ada pedagang yang menjual gula dengan harga melebihi HET. Untuk itu, ia minta pedagang tradisional maupun retail modern mematuhi ketetapan pemerintah dengan tidak mencoba mempermainkan harga sehingga menyulitkan masyarakat.

Ia juga menegaskan wabah COVID-19 tidak mempengaruhi proses produksi gula baik dari sisi bahan baku maupun proses produksi.

“Jika harga gula pasir dijual lebih tinggi dari harga yang sudah ditetapkan, saya bersama Satgas Pangan akan lakukan tindakan tegas," ujar Agus Suparmanto dalam keteranangnya, Minggu (12/3).

Agus pekan lalu melakukan sidak antara lain ke pabrik PT Industri Gula Nusantara (IGN), PT Angels Product dan PT Sentra Usahatama Jaya (SUJ), guna memastikan perusahaan yang menerima izin impor sudah melakukan proses pengolahan raw sugar menjadi gula kristal putih (GKP) sehingga bisa segera dilepas ke pasar untuk memenuhi ketersediaan gula di masyarakat. 

Sekadar catatam, IGN memperoleh alokasi impor raw sugar untuk diolah menjadi GKP sebesar 97.000 ton dengan rincian sebesar 20.000 ton telah diterbitkan PI pada akhir tahun 2019; sebesar 37.000 ton telah diterbitkan PI pada tahun 2020; serta tambahan importasi sebesar 40.000 ton untuk pemenuhan kebutuhan gula sampai Juni 2020.

Adapun PT Angels Product mendapatkan mandat mengolah 10 ribu ton gula rafinasi menjadi gula konsumsi dan sudah terealisasi 3.000 ton. Sisanya masih terus diproduksi.

Editor: Yudho Winarto