Bahana bersama 27 BUMN membentuk private investment fund



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komitmen pemerintah untuk menyediakan dan meningkatkan infrastruktur di seluruh Indonesia masih terus bergulir. Meski beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah mengerjakan dan bahkan beberapa proyek infrastruktur telah selesai, namun pemerintah masih merasa perlu untuk menggenjotnya.

Demi bergulirnya pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas di seluruh Indonesia, Bahana Kapital Investa bersama 27 BUMN lainnya melalui dukungan kementerian BUMN sepakat akan membentuk perusahaan private investment fund untuk mengelola dana investasi yang dimiliki oleh sejumlah BUMN untuk selanjutnya dipakai membiayai sejumlah proyek infrastruktur yang strategis.

Bahana Kapital Investa bersama dengan Danareksa Capital yang merupakan anak usaha PT. Bahana PUI (Persero) dan PT. Danareksa (Persero) akan mengelola dana yang dimiliki oleh 8 perusahaan asuransi di antaranya Taspen, Askrindo, Asabri dan 13 dana pensiun (Dapen) diantaranya Dapen Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, Jasa Marga, Telkom dan lainnya.


Pengelolaan dana tersebut akan berada dibawah pengawasan Private Investment Fund yang diharapkan akan terbentuk dalam waktu dekat.

''Melalui skema ini, kami meyakini percepatan pembangunan nasional bisa terlaksana sehingga geliat perekonomian akan semakin kuat ke depan,'' kata Marciano H Herman, Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) yang juga Komisaris Bahana Kapital Investa, Minggu (1/4).

Pembentukan private investment ini telah disepakati dalam MOU yang ditandatangani pada tanggal 29 Maret 2018 oleh Bahana Kapital Investa dan Danareksa Capital   beserta 27 BUMN lainnya langsung disaksikan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno didampingi oleh Deputi bidang usaha jasa keuangan Gatot Trihargo beserta Deputi bidang restrukturisasi dan pengembangan usaha Aloysius Kiik Ro.

Pemerintah dalam anggaran 2018 mengalokasikan dana sebesar Rp 410,7 triliun untuk belanja infrastruktur, naik dari anggaran tahun lalu sebesar Rp 388,3 triliun, yang antara lain akan dipakai untuk membangun 865 km jalan baru, 25 km jalan tol, 8.695 km jembatan, penyelesaian dan lanjutan pembangunan 8 bandara.

Namun dana ini tentunya belum cukup untuk mendanai seluruh proyek strategis nasional yang membutuhkan dana yang cukup besar. Kehadiran BUMN Fund ini, diharapkan mampu berpartisipasi untuk mendukung pengembangan proyek infrastruktur lainnya.

''Kehadiran investment fund ini akan menjadi salah satu solusi bagi pendanaan infrastruktur yang lebih terorganisir, sekaligus mengoptimalkan pengelolaan dana milik BUMN baik dengan berinvestasi pada proyek maupun portofolio efek,'' katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto