JAKARTA. Pada awal tahun ini, Presiden Joko Widodo mengambil keputusan yang cukup mengejutkan market dengan melakukan relaksasi aturan ekspor mineral. Menurut Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Archandra Tahar, relaksasi ini diharapkan mampu memberikan rasa keadilan untuk semua pihak baik bagi perusahaan tambang Indonesia yang sudah memiliki teknologi yang maju maupun bagi perusahaan tambang asing yg beroperasi di Indonesia. Seperti yang dikutip dari riset Bahana Securities, dalam aturan baru tersebut, pemerintah tetap konsisten meminta perusahaan tambang untuk membangun smelter di tanah air. Dengan demikian, kuota ekspor masing-masing perusahaan akan sangat tergantung pada kemajuan pembangunan smelter. Melalui aturan baru ini, pemerintah juga secara tegas mengatakan akan memantau perkembangan pembangunan smelter. Dalam masa lima tahun, smelter sudah harus selesai dan dalam setiap enam bulan, pemerintah akan meminta laporan pembangunan smelter tersebut.
Bahana pangkas proyeksi harga nikel
JAKARTA. Pada awal tahun ini, Presiden Joko Widodo mengambil keputusan yang cukup mengejutkan market dengan melakukan relaksasi aturan ekspor mineral. Menurut Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Archandra Tahar, relaksasi ini diharapkan mampu memberikan rasa keadilan untuk semua pihak baik bagi perusahaan tambang Indonesia yang sudah memiliki teknologi yang maju maupun bagi perusahaan tambang asing yg beroperasi di Indonesia. Seperti yang dikutip dari riset Bahana Securities, dalam aturan baru tersebut, pemerintah tetap konsisten meminta perusahaan tambang untuk membangun smelter di tanah air. Dengan demikian, kuota ekspor masing-masing perusahaan akan sangat tergantung pada kemajuan pembangunan smelter. Melalui aturan baru ini, pemerintah juga secara tegas mengatakan akan memantau perkembangan pembangunan smelter. Dalam masa lima tahun, smelter sudah harus selesai dan dalam setiap enam bulan, pemerintah akan meminta laporan pembangunan smelter tersebut.