Bahana: Aksi jual asing di pasar keuangan tekan nilai tukar rupiah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah di pasar spot mengalami depresiasi yang cukup drastis sebesar 2,09% hari ini, Jumat (28/2). Anjloknya rupiah sejalan dengan makin tingginya kekhawatiran global terhadap potensi pandemik covid-19 dan dampaknya pada perekonomian.

Ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro menjelaskan, kondisi likuiditas valas di dalam negeri saat ini sedang tipis. Penyebabnya tak lain adalah aksi jual asing di pasar keuangan Indonesia, baik di pasar saham dan pasar obligasi.  

Baca Juga: Tren pelemahan rupiah diperkirakan akan kembali berlanjut pada pekan depan

Nah, di saat yang sama, pasokan dolar Amerika Serikat (AS) dari eksportir komoditas juga turun lantaran aktivitas ekspor impor terganggu karena wabah virus corona. 

"Ini karena ada disrupsi pada ekspor komoditas ke Tiongkok sebagai negara dengan permintaan terbesar. Adanya corona berdampak konkret pada permintaan Tiongkok sehingga eksportir khawatir," ujarnya, Jumat (28/2).

Selama ini, eksportir komoditas untuk kelapa sawit atawa crude palm oil (CPO) dan batubara cukup banyak menyuplai valas di pasar spot domestik.

Baca Juga: Virus corona tambah parah, rupiah melemah 4,05% sepekan ini

Melihat kondisi saat ini, Satria memandang Bank Indonesia harus melakukan intervensi dengan berani agar rupiah tidak kembali melemah tajam.

"Jika pelemahan terus berlanjut, eksportir bisa khawatir jika menukarkan valasnya," jelas dia.

Editor: Noverius Laoli