Bahana rilis reksadana saham di akhir kuartal-I



JAKARTA. PT Bahana TCW Investment Management siap meluncurkan reksadana saham anyar pada akhir kuartal-I tahun ini. Aset dasar alias underlying asset reksadana saham ini adalah saham-saham berkapitalisasi menengah dan kecil.

Presiden Direktur PT Bahana TCW Investment Management, Edward P. Lubis, mengatakan, alasan memilih reksadana berkapitalisasi menengah dan kecil karena saham berkapitalisasi besar (big cap) sudah kurang menarik dari sisi return.

"Kami ingin mengejar return. Emiten berkapitalisasi menengah dan kecil masih bisa tumbuh tahun ini," ujar Edward kepada KONTAN, Jumat (18/1).


Dana kelolaan reksadana saham baru ini akan parkir pada saham sektor-sektor konsumer, properti, semen, dan infrastruktur. Edward menargetkan, return produk reksadana baru mereka tersebut bisa mencapai 15%-20% per tahun.

Edward menargetkan, reksadana anyar ini bisa meraup dana kelolaan sekitar Rp 200 miliar - Rp 300 miliar. Dengan begitu, total dana kelolaan Bahana tahun ini bisa meningkat menjadi Rp 23 triliun. Tahun lalu, dana kelolaan Bahana sebesar Rp 19,8 triliun.

Dari total dana kelolaan Bahana di tahun lalu, kontribusi reksadana saham mencapai 35%. Tahun ini Bahana ingin mengenjot kontribusi dana kelolaan reksadana saham menjadi 45%.

Maka itu, manajer investasi (MI) ini akan meningkatkan pertumbuhan investor ritel. Saat ini, komposisi investor Bahana masih didominasi oleh institusi, yakni sebesar 70%. Sisanya sebesar 30% adalah investor ritel.

Direktur PT Infovesta Utama, Parto Kawito mengatakan, tahun lalu, pergerakan saham kapitalisasi menengah dan kecil terbukti bisa mengungguli saham-saham berkapitalisasi besar. Selain kondisi pasar, investor lokal tertarik mengoleksi saham-saham kapitalisasi menengah dan kecil karena harganya yang relatif masih murah.

Namun, Parto mengingatkan, risiko sebagian saham-saham menengah dan kecil adalah likuiditas saham yang rendah. Jika saham tersebut tiba-tiba naik tinggi dan kemudian terkoreksi dalam, investor akan sulit menjual saham itu.  

Dari sisi return, Parto memprediksi, kinerja reksadana saham yang menyasar saham-saham kelas menengah dan kecil bisa berpotensi mencetak return lebih baik dari indeks harga saham gabungan (IHSG). Jika estimasi pertumbuhan IHSG sebesar 13,5%, maka return reksadana berbasis saham kapitalisasi kecil dan menengah bisa bisa mencapai 15% di tahun ini.

Sekadar informasi, Bahana saat ini telah memiliki dua produk reksadana saham. Reksadana saham bertajuk Dana Ekuitas Prima merupakan reksadana berbasis saham kapitalisasi besar. Reksadana ini berhasil mencetak return sebesar 16,39% di 2012. Sedangkan, reksadana Bahana Dana Prima merupakan perpaduan antara saham kapitalisasi menengah dan kecil. Return reksadana ini sebesar 11% di 2012.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini