JAKARTA. PT Bahana Sekuritas siap menangani bisnis penjaminan emisi (underwriter) pada obligasi PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII) senilai Rp 1 triliun. Rencananya aksi korporasi ini akan dilakukan pada semester pertama 2011.Direktur Utama Bahana Sekuritas Eko Yuliantoro menilai BII sudah menunjuk Bahana bersama PT Mandiri Sekuritas dan PT Indo Premier Securities sebagai penjamin emisi. "Kami baru persiapan dengan BII, semestinya bisa di semester I 2011 ini," ungkap Eko kepada KONTAN, Jumat (4/2).Sayangnya, Eko enggan menjelaskan bisnis penjaminan emisi di tahun ini yang sedang ditanganinya. Setelah menangani proses Initial Public Offering (IPO) PT Garuda Indonesia, Eko belum berani membocorkan perusahaan yang menunjuknya sebagai underwriter. Namun Eko tetap optimis bisa mengejar target hingga akhir tahun baik di perusahaan BUMN maupun swasta.Sebelumnya, Presiden Direktur BII Ridha Wirakusumah menjelaskan perseroan akan menerbitkan obligasi subordinasi (subdebt) senilai Rp 1 triliun di semester II 2011. "Tapi melihat kondisi sekarang, lebih cepat dari itu," ungkap RidhaPenerbitan subdebt tersebut akan digunakan untuk menambah rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perseroan yang saat ini di level 12,5% menjadi 14%. Selain itu, modal ini juga akan menopang ekspansi kredit perseroan di tahun ini yang ditargetkan naik 20% dibandingkan pencapaian di akhir tahun 2010 sebesar Rp 53,6 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bahana siap jadi penjamin obligasi BNII senilai Rp 1 triliun
JAKARTA. PT Bahana Sekuritas siap menangani bisnis penjaminan emisi (underwriter) pada obligasi PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII) senilai Rp 1 triliun. Rencananya aksi korporasi ini akan dilakukan pada semester pertama 2011.Direktur Utama Bahana Sekuritas Eko Yuliantoro menilai BII sudah menunjuk Bahana bersama PT Mandiri Sekuritas dan PT Indo Premier Securities sebagai penjamin emisi. "Kami baru persiapan dengan BII, semestinya bisa di semester I 2011 ini," ungkap Eko kepada KONTAN, Jumat (4/2).Sayangnya, Eko enggan menjelaskan bisnis penjaminan emisi di tahun ini yang sedang ditanganinya. Setelah menangani proses Initial Public Offering (IPO) PT Garuda Indonesia, Eko belum berani membocorkan perusahaan yang menunjuknya sebagai underwriter. Namun Eko tetap optimis bisa mengejar target hingga akhir tahun baik di perusahaan BUMN maupun swasta.Sebelumnya, Presiden Direktur BII Ridha Wirakusumah menjelaskan perseroan akan menerbitkan obligasi subordinasi (subdebt) senilai Rp 1 triliun di semester II 2011. "Tapi melihat kondisi sekarang, lebih cepat dari itu," ungkap RidhaPenerbitan subdebt tersebut akan digunakan untuk menambah rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perseroan yang saat ini di level 12,5% menjadi 14%. Selain itu, modal ini juga akan menopang ekspansi kredit perseroan di tahun ini yang ditargetkan naik 20% dibandingkan pencapaian di akhir tahun 2010 sebesar Rp 53,6 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News