JAKARTA. PT Bahana Securities mengincar penjaminan emisi (
underwriter) untuk penerbitan obligasi sebesar Rp 3,5 triliun. Penerbitan obligasi itu dijadwalkan berlangsung pada kuartal II 2011. Direktur Utama PT Bahana Securities Eko Yuliantoro menjelaskan sejumlah emiten cenderung menerbitkan obligasi di semester I 2011 karena kondisi pasar di paruh pertama diperkirakan lebih bagus. "Itu emisi obligasi tiga bank," ujar dia, Minggu (27/3). Tiga bank yang menjadi klien Bahana tersebut adalah PT Bank Pembangunan Daerah Riau-Kepulauan Riau (Bank Riau Kepri), PT Bank International Indonesia Tbk (BNII) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Bank Riau Kepri berencana menerbitkan obligasi di semester I 2011 senilai Rp 500 miliar. Saat ini Bank Riau masih menggelar uji tuntas atas penerbitan obligasi. Bank tersebut berharap mendapatkan izin penerbitan obligasi dari regulator pada April 2011. Dana hasil obligasi dialokasikan Bank Riau Kepri untuk membiayai ekspansi kredit, terutama sebagai sumber dana bagi kredit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). "Kalau pasar bagus, nilai obligasi bisa ditingkatkan hingga Rp 700 miliar," jelas Eko. Nah untuk penerbitan obligasi subordinasi (
subdebt) milik BNII, Bahana akan bekerjasama dengan PT Mandiri Sekuritas dan PT Indo Premier Securities. Nilai penerbitan obligasi subordinasi tersebut adalah Rp 1 triliun. Menurut skejul terkini, penerbitan obligasi pada kuartal II 2011. Hasil penerbitan subdebt akan digunakan memperkuat modal BNII. Bank itu ingin meningkatkan rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) menjadi 14% dari sebelumnya 12,5%. Hasil subdebt juga dialokasikan untuk memenuhi target pertumbuhan kredit sebesar 20% di tahun 2011. Per akhir 2010, nilai kredit BNII sebesar Rp 53,6 triliun. Bahana juga akan menangani obligasi ke-XIV milik BBTN senilai Rp 2 triliun. Obligasi yang memiliki jangka waktu selama 10 tahun itu, rencananya akan diterbitkan pada semester I 2011. Dana hasil obligasi dianggarkan untuk membiayai ekspansi kredit perumahan.
BTN menunjuk PT Danareksa Sekuritas serta PT CIMB Sekuritas untuk berbagi tugas sebagai penjamin emisi dengan Bahana. "Obligasi ini memakai acuan FR0053 plus premium berkisar 60-135 bps," jelas Direktur Keuangan BTN Saut Pardede.
Yield FR0053, Jumat (25/3) sebesar 8,16%. BTN menargetkan pertumbuhan kredit tahun ini 17%, atau setara Rp 30 triliun dari pencapaian tahun 2010. Namun, Eko belum bisa menjelaskan target emisi penerbitan saham di tahun ini. Maklumlah, Bahana masih harus membereskan buntut dari
initial public offering (IPO) PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Pada IPO yang berlangsung 11 Februari 2011, Bahana sebagai penjamin emisi harus membeli sisa saham yang tidak diserap investor. Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) Bahana terkini adalah Rp 307,35 miliar Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dupla Kartini