JAKARTA. Menjelang akhir kuartal pertama tahun ini, PT Bahana TCW Investment Management alias Bahana memproyeksikan dana kelolaannya dapat mekar hingga Rp 28 triliun. Jika prediksi ini terwujud, berarti perusahaan manajer investasi tersebut telah mencapai 93,33% dari target dana kelolaan tahun 2015 sebesar Rp 30 triliun. Sekadar informasi, hingga akhir tahun lalu, Bahana mencatat dana kelolaan sebanyak Rp 27 triliun. "Kuartal pertama kira-kira Rp 28 triliun," tutur Presiden Direktur Bahana, Edward P. Lubis, Senin (16/3). Saat ini, mayoritas dana kelolaan masih bersumber dari produk reksadana saham, yakni sekitar 35%. Edward memprediksi porsi reksadana saham akan terus menggemuk hingga mencapai 40%-45% dari total dana kelolaan tahun ini. Alasannya, dana kelolaan yang diparkir pada produk reksadana pasar uang dan deposito akan mengalir kembali ke produk reksadana saham yang berisiko relatif tinggi.
Bahana targetkan dana kelolaan Rp 28 triliun
JAKARTA. Menjelang akhir kuartal pertama tahun ini, PT Bahana TCW Investment Management alias Bahana memproyeksikan dana kelolaannya dapat mekar hingga Rp 28 triliun. Jika prediksi ini terwujud, berarti perusahaan manajer investasi tersebut telah mencapai 93,33% dari target dana kelolaan tahun 2015 sebesar Rp 30 triliun. Sekadar informasi, hingga akhir tahun lalu, Bahana mencatat dana kelolaan sebanyak Rp 27 triliun. "Kuartal pertama kira-kira Rp 28 triliun," tutur Presiden Direktur Bahana, Edward P. Lubis, Senin (16/3). Saat ini, mayoritas dana kelolaan masih bersumber dari produk reksadana saham, yakni sekitar 35%. Edward memprediksi porsi reksadana saham akan terus menggemuk hingga mencapai 40%-45% dari total dana kelolaan tahun ini. Alasannya, dana kelolaan yang diparkir pada produk reksadana pasar uang dan deposito akan mengalir kembali ke produk reksadana saham yang berisiko relatif tinggi.