JAKARTA. Pemerintah hari ini kembali menggelar rapat kabinet terbatas (Ratas). Menurut presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ratas kali ini akan membahas Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2015, Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015, dan Rancangan Anggaran dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2014. Dalam pembukaan ratas, SBY mengatakan, ditengah dinamika politik, kebijakan dan isu ekonomi tetap menjadi hal yang penting. Oleh karena itu, kata SBY, jajaran pemerintah harus tetap fokus dan memperhatikan masalah ekonomi. "Ini sungguh saya harapkan, dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat," ujar SBY, Selasa (13/5) di Kantornya, Kompleks Istana Negara Jakarta. Sebelumnya, staf khusus presiden bidang ekonomi dan pembangunan Firmanzah mengatakan, RAPBN-P 2014 akan diajukan pemerintah dalam waktu yang tidak lama lagi. Aplagi, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sudah tidak reses lagi. Menurutnya, dalam APBN-P 2014 yang akan diajukan terdapat perubahan sejumlah asumsi. Beberapa asumsi ekonomi yang meleset itu antara lain nilai tukar rupiah, lifting minyak serta pertumbuhan ekonomi. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bahas APBN-P 2014, SBY gelar rapat terbatas
JAKARTA. Pemerintah hari ini kembali menggelar rapat kabinet terbatas (Ratas). Menurut presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ratas kali ini akan membahas Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2015, Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015, dan Rancangan Anggaran dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2014. Dalam pembukaan ratas, SBY mengatakan, ditengah dinamika politik, kebijakan dan isu ekonomi tetap menjadi hal yang penting. Oleh karena itu, kata SBY, jajaran pemerintah harus tetap fokus dan memperhatikan masalah ekonomi. "Ini sungguh saya harapkan, dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat," ujar SBY, Selasa (13/5) di Kantornya, Kompleks Istana Negara Jakarta. Sebelumnya, staf khusus presiden bidang ekonomi dan pembangunan Firmanzah mengatakan, RAPBN-P 2014 akan diajukan pemerintah dalam waktu yang tidak lama lagi. Aplagi, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sudah tidak reses lagi. Menurutnya, dalam APBN-P 2014 yang akan diajukan terdapat perubahan sejumlah asumsi. Beberapa asumsi ekonomi yang meleset itu antara lain nilai tukar rupiah, lifting minyak serta pertumbuhan ekonomi. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News