Bahas kerugian kebakaran hutan dan lahan, Jokowi jadikan Australia sebagai contoh



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo mengingatkan dampak kerugian yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka rapat koordinasi nasional pengendalian karhutla 2020. Pada kesempatan tersebut Jokowi kembali menggunakan Australia sebagai contoh.

"Kebakaran besar di Australia sekarang sudah 11 juta hektare (ha) ada 500 juta satwa mati di sana. Itu kekayaan yang tidak bisa dihitung dengan nilai uang," ujar Jokowi di Istana Negara, Kamis (6/2).


Baca Juga: Bahaya musim kemarau, Jokowi peringatkan ancaman kebakaran lahan dan hutan

Kerugian besar itu membuat Jokowi meminta pencegahan karhutla secara maksimal. Pasalnya kebakaran hutan dan lahan yang besar bisa menimbulkan kerugian hingga ratusan triliun.

"Kerugian kalau sudah besar bukan hanya puluhan triliun tetapi bisa sampai ratusan triliun sepeti di 2015," terang Jokowi.

Asal tahu saja tahun 2015 kasus karhutla di Indonesia mencapai 2,61 juta ha. Angka tersebut merupakan salah satu yang terbesar bagi Indonesia.

Pada tahun 2019 kasus karhutla sebesar 1,59 juta ha. Sebelumnya berdasarkan laporan Bank Dunia yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kerugian mencapai Rp 75 triliun.

Selain Australia, Jokowi juga menyebutkan sejumlah negara yang mengalami karhutla cukup luas. Antara lain Rusia mencapai 10 juta ha, Brazil mencapai 4,5 juta ha, Bolivia 1,8 juta ha, dan Kanada juga seluas 1,8 juta ha.

Baca Juga: Siap-siap, pekan ini bakal hujan lebat dan gelombang tinggi

Sebelumnya Jokowi juga menjadi contoh yang disampaikan Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional BNPB, Selasa (4/2) lalu. Jokowi saat itu meminta kesiapan untuk penanggulangan karhutla.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi