JAKARTA. Hari ini (19/1) adalah hari pertama pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015 di Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dalam pertemuan ini, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyampaikan asumsi makro rancangan anggaran pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pertama, pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN-P 2015 dipatok sebesar 5,8%, asumsi ini tidak berubah dibanding APBN 2015. Menurut Bambang, ketidakpastian ekonomi global mewarnai ekonomi tahun ini. China mengalami perlambatan sehingga mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia. Untuk tahun ini, kinerja ekspor tidak bisa diharapkan terlalu banyak. Maka dari itu, pertumbuhan 2015 akan bergantung pada konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, serta investasi baik swasta ataupun pemerintah. "Kita akan fokus pada tiga indikator itu untuk dorong ekonomi," ujar Bambang dalam Rapat Banggar DPR, Senin (19/1).
Kedua, inflasi. Inflasi dalam RAPBN-P 2015 ditargetkan sebesar 5%. Target inflasi ini naik dari posisi 4,4% dalam APBN menjadi 5%. Inflasi 5% ini merupakan inflasi batas atas dari target pemerintah untuk inflasi tahun ini. Ketiga, tingkat bunga SPN 3 bulan. Tingkat bunga SPN 3 bulan naik dari asumsi sebelumnya 6% ke level 6,2%.