Jakarta. Seretnya penerimaan pajak menjadi risiko fiskal utama saat ini. Namun demikian, pertumbuhan ekonomi yang lebih konservatif dinilai lebih baik dibandingkan dengan melebarkan batasan defisit anggaran . Menteri Keuangan periode 2013-2014, M Chatib Basri mengatakan, perkonomian dunia yang melambat ditambah harga komoditas yang rendah menjadi penyebab seretnya penerimaan pajak di tengah upaya pemerintah menggencarkan belanja. Konsekuensi dari hal tersebut adalah pelebaran defisit anggaran dari yang ditargetkan oleh pemerintah, sebesar 2,35% dari produk domestik bruto (PDB). Meski demikian menurut Chatib, defisit anggaran harus dijaga agar tidak melebihi batas 3% sebagaimana batasan yang diatur dalam undang-undang keuangan negara.
Bahaya pelebaran defisit anggaran versi eks menkeu
Jakarta. Seretnya penerimaan pajak menjadi risiko fiskal utama saat ini. Namun demikian, pertumbuhan ekonomi yang lebih konservatif dinilai lebih baik dibandingkan dengan melebarkan batasan defisit anggaran . Menteri Keuangan periode 2013-2014, M Chatib Basri mengatakan, perkonomian dunia yang melambat ditambah harga komoditas yang rendah menjadi penyebab seretnya penerimaan pajak di tengah upaya pemerintah menggencarkan belanja. Konsekuensi dari hal tersebut adalah pelebaran defisit anggaran dari yang ditargetkan oleh pemerintah, sebesar 2,35% dari produk domestik bruto (PDB). Meski demikian menurut Chatib, defisit anggaran harus dijaga agar tidak melebihi batas 3% sebagaimana batasan yang diatur dalam undang-undang keuangan negara.