Bahaya, Penyebab, beserta Cara Mengatasi Hipersomnia atau Kebanyakan Tidur



Cara Mengatasi Hipersomnia - JAKARTA. Pahami akibat dan risiko tidur berlebih pada malam hari. Kondisi tidur berlebihan atau hipersomnia, yang sering kali tidak disadari, dapat menjadi tanda gangguan kesehatan.

Fenomena tidur berlebih oversleeping pada situasi di mana seseorang mengalami rasa kantuk yang intens dan tidur untuk jangka waktu yang lebih lama dari biasanya.

Penderita hipersomnia mungkin merasa perlu tidur lebih lama pada malam hari. Tidak hanya malam, mereka mungkin juga merasakan kantuk berlebihan di siang hari, bahkan setelah tidur yang cukup pada malam sebelumnya.


Beberapa gejala yang mungkin muncul pada penderita hipersomnia dapat dideteksi sejak awal.

Baca Juga: Apakah Epilepsi Penyakit Keturunan dan Bisa Disembuhkan? Ini Gejala dan Pengobatannya

Penyebab Kebanyakan Tidur

Berikut adalah beberapa faktor penyebab tidur berlebih atau hipersomnia yang dilansir dari Sleep Foundation.

  • Depresi dan Kecemasan: Individu yang mengalami depresi dan kecemasan sering mengalami gangguan tidur dan masalah kesehatan lainnya. Tidur berlebih dan kesulitan tidur bisa menjadi efek depresi, dan orang dewasa muda atau lansia yang mengalami depresi cenderung merasakan kantuk yang berlebihan.
  • Sleep Apnea: Gangguan ini menyebabkan berhentinya pernapasan sementara selama tidur, menyebabkan mendengkur dan tersedak di malam hari, serta rasa kantuk berlebih di siang hari. Untuk mengatasi tidur yang buruk, seseorang mungkin tidur siang dan mencoba tidur lebih lama pada malam hari, yang dapat mengakibatkan hipersomnia.
  • Hipersomnia Idiopatik: Gangguan ini ditandai dengan kesulitan untuk bangun karena merasa sangat mengantuk dan kesulitan untuk merasa segar setelah tidur malam atau tidur siang di siang hari. Penderita mungkin tidur hingga 14 hingga 18 jam sehari.
  • Efek Pengobatan Medis: Penggunaan obat atau metode pengobatan jangka panjang dapat menyebabkan hipersomnia.
Sementara itu, gangguan tidur yang dibiarkan tentu tidak baik untuk kesehatan jiwa dan raga.

Baca Juga: 7 Tips Menjaga Kesehatan Jantung Cegah Penyakit Kardiovaskular

Bahaya terlalu banyak tidur

Pahami beberapa dampak negatif bahaya tidur belebihan atau oversleeping dirangkum dari Prevention.

1. Risiko diabetes

Kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 karena tubuh yang beristirahat dalam waktu yang lama kurang mengeluarkan energi untuk aktivitas. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.

2. Kelebihan berat badan

Kondisi ini seringkali dikaitkan dengan kurang tidur, namun, ada juga hubungan antara tidur berlebih dan obesitas. Oleh karena itu, hipotesis bahwa terlalu banyak tidur dapat berarti kurangnya aktivitas fisik dapat menjadi salah satu faktornya.

3. Penuaan otak

Tidur berlebih diklaim dapat mempercepat penuaan otak hingga dua tahun dan dapat menyebabkan ketidakjelasan pikiran, menyulitkan dalam menjalankan tugas sehari-hari. Penelitian yang diterbitkan di Journal of American Geriatrics Society menunjukkan bahwa orang yang tidur terlalu lama mungkin mengalami masalah dengan fungsi mental dasar.

4. Muncul depresi

Hubungan antara tidur berlebih dan depresi memiliki dasar yang kuat. Beberapa penelitian menunjukkan korelasi yang jelas antara durasi tidur yang berlebihan dan gejala depresi. Dalam studi Whitehall, individu yang tidur lebih dari 8 jam secara signifikan melaporkan lebih banyak gejala depresi dibandingkan dengan mereka yang tidur normal.

5. Penyakit kardiovaskular

Durasi tidur yang pendek maupun panjang terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Penelitian National Health and Nutrition Examination Survey (NAHNES) menemukan bahwa tidur kurang dari 8 jam atau lebih dari 8 jam per malam dapat secara independen meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan stroke.

Peserta yang tidur lebih dari 8 jam memiliki kemungkinan dua kali lipat mengalami angina dan 10% lebih mungkin mengalami penyakit jantung koroner.

6. Narkolepsi

Ada tiga jenis narkolepsi, namun hampir di semua kasus, Anda mengalami rasa kantuk yang berlebihan di siang hari dan dorongan yang sangat kuat untuk tidur, yang disebut serangan tidur.

Ini merupakan gangguan sistem saraf yang menyebabkan rasa kantuk berlebih pada siang hari serta tertidur secara tiba-tiba tanpa mengenal waktu dan tempat.

Pada narkolepsi sekunder, yang disebabkan oleh cedera pada hipotalamus, Anda mungkin tidur lebih dari 10 jam setiap malam. Meskipun narkolepsi adalah kelainan seumur hidup, narkolepsi dapat ditangani dengan pengobatan, termasuk pengobatan dan perubahan gaya hidup.

Cara mengatasi Hipersomnia atau Oversleeping

Meskipun alasan di balik kelebihan tidur Anda beragam, Anda dapat mengikuti panduan tidur sehat untuk memperbaiki kebiasaan tidur Anda, dilansir dari Sleep Foundation.

  • Atur jadwal tidur yang konsisten: Tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari membantu mencegah kurang tidur dan kekurangan tidur.
  • Bangun rutinitas waktu tidur: Membentuk rutinitas sebelum tidur membantu Anda rileks dan bersiap untuk tidur. Hindari paparan cahaya dari perangkat elektronik beberapa jam sebelum tidur, karena cahaya tersebut dapat mengganggu waktu tidur.
  • Perbaiki lingkungan tidur: Pastikan kamar tidur Anda memiliki suhu yang sejuk dan terhindar dari cahaya dan kebisingan yang berlebihan.
  • Tetap aktif secara fisik: Melakukan olahraga setiap hari dan mendapatkan paparan sinar matahari membantu meningkatkan kualitas tidur di malam hari. Hindari berolahraga intens dekat waktu tidur.
  • Jangan tidur siang terlalu larut: Jika Anda memilih untuk tidur siang, lakukan hal itu lebih awal dalam hari agar tidak mengganggu tidur malam Anda.
Apabila Anda merasa memiliki gejala kebanyakan tidur atau hipersomnia yang mengganggu kualitas hidup Anda, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter atau spesialis.

Demikian beberapa informasi terkait bahaya, penyebab, dan cara mengatasi kebanyakan tidur pada penderita yang memiliki gejala di atas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News