KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangunan pabrik pemurnian dan pengolahan mineral (smelter) menghadapi berbagai kendala utamanya terkait pembiayaan yang berasal dalam negeri. Alasan tersebutlah yang membuat semua smelter dalam negeri banyak dimiliki asing. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, alasan smelter rata-rata dimiliki asing lantaran perbankan dalam negeri masih enggan memberikan kredit untuk pembangunan smelter. Smelter sendiri juga tidak boleh dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). “Perbankan kita belum terlalu penuh secara sungguh membiayai smelter. Smelter kan tidak bisa dibangun lewat APBN,” tutur Bahlil dalam konferensi pers, Kamis (16/2).
Bahlil Akui Pembangunan Smelter Minim Dukungan Perbankan Dalam Negeri
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangunan pabrik pemurnian dan pengolahan mineral (smelter) menghadapi berbagai kendala utamanya terkait pembiayaan yang berasal dalam negeri. Alasan tersebutlah yang membuat semua smelter dalam negeri banyak dimiliki asing. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, alasan smelter rata-rata dimiliki asing lantaran perbankan dalam negeri masih enggan memberikan kredit untuk pembangunan smelter. Smelter sendiri juga tidak boleh dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). “Perbankan kita belum terlalu penuh secara sungguh membiayai smelter. Smelter kan tidak bisa dibangun lewat APBN,” tutur Bahlil dalam konferensi pers, Kamis (16/2).