Bahlil Beberkan Alasan Peresmian RDMP Balikpapan Ditunda



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia buka suara terkait penundaan peresmian proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan.

Ia menjelaskan, penundaan tersebut murni disebabkan faktor teknis dan penyesuaian jadwal Presiden Prabowo Subianto.

Bahlil mengatakan, secara prinsip proyek RDMP Balikpapan telah siap. Namun, pemerintah ingin peresmian dilakukan langsung oleh Presiden. Karena itu, jadwal peresmian menunggu ketersediaan waktu Kepala Negara.


“RDMP di Balikpapan pada prinsipnya semuanya sudah siap. Namun kita harus menyesuaikan dengan jadwal Bapak Presiden. Kita ingin Bapak Presiden yang akan meresmikan, jadi kita tunggu itu saja. Persoalannya hanya persoalan teknis, bukan persoalan lain-lain,” ujar Bahlil di Jakarta, Rabu (17/12/2025).

Baca Juga: SKB Food (RAFI) Bidik Margin Tinggi Lewat Produk Olahan

Ia optimistis peresmian proyek strategis nasional tersebut dapat dilakukan dalam waktu dekat. “Insyaallah bulan-bulan ini kita usahakan bisa selesai,” tambahnya.

Seperti diberitakan Kontan sebelumnya, peresmian RDMP Balikpapan yang semula dijadwalkan berlangsung pada Selasa (17/12/2025) akhirnya ditunda. Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menjelaskan, penundaan dilakukan karena masih terdapat tahapan pengecekan dan sinkronisasi sistem operasi kilang.

“Masih ada pengecekan dan sinkronisasi sistem operasi di RDMP secara keseluruhan untuk memastikan seluruhnya berjalan baik dan meminimalkan risiko,” kata Yuliot saat dikonfirmasi, Selasa (16/12/2025).

Namun demikian, Yuliot belum dapat memastikan jadwal baru peresmian RDMP Balikpapan. Menurutnya, waktu peresmian akan ditentukan setelah PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menyelesaikan seluruh proses pengecekan tersebut.

Sebelumnya, Kontan telah menerima undangan peresmian RDMP Balikpapan dari Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM. Namun, undangan tersebut kemudian dibatalkan hingga waktu yang belum ditentukan.

Baca Juga: Pertamina Jajaki Perluasan Kerja Sama Hulu Migas dengan Pemerintah Irak

Dalam catatan Kontan, Pjs. Corporate Secretary KPI Milla Suciyani menyampaikan bahwa unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) baru di Kilang Balikpapan ditargetkan mulai beroperasi pada akhir tahun ini, dengan kapasitas pengolahan hingga 90.000 barel per hari (bph).

Selain itu, RDMP Balikpapan akan meningkatkan kapasitas produksi solar secara signifikan, dari sekitar 125.000 bph menjadi sekitar 156.000 bph. Dengan demikian, total produksi bahan bakar minyak (BBM) kilang ini diproyeksikan mencapai 339.000 bph, yang membuka peluang Indonesia surplus solar dan tidak lagi mengimpor mulai 2026.

Selanjutnya: SKB Food (RAFI) Bidik Margin Tinggi Lewat Produk Olahan

Menarik Dibaca: Saatnya Lebih Untung dengan Promo Gratis 3 Pizza Mania Favorit dari Domino’s Pizza

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News