KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memberikan bocoran bahwa PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power yang berbasis di Karawang, Jawa Barat akan memulai produksi komersial baterai kendaraan listrik pada April 2024. Momentum ini menandai Indonesia sebagai negara produsen sel baterai kendaraan listrik pertama di Asia Tenggara. Pada fase pertama, PT HLI menyerap investasi sebesar US$1,1 miliar dan memiliki kapasitas produksi sebesar 10 gigawatt/hour (GWh), terdiri dari 32,6 juta sel baterai yang dapat menghasilkan kurang lebih 150 ribu kendaraan listrik.
Baca Juga: BKPM: Mulai April 2024, Indonesia Bakal Jadi Produsen Baterai Kendaraan Listrik Adapun pada fase kedua, diharapkan tahun 2025, PT HLI berencana meningkatkan kapasitas produksi menjadi 20 Gwh. "Untuk pabrik 10 GWh pertama yang dari HLI akan diresmikan April, April sudah produksi 10 GWh. Dan sekarang kita sudah mulai masuk untuk pembangunan pabrik 20 GW kedua. Sementara katoda, prekursor dan smelternya ini juga tahun ini semua akan berjalan," ujar Bahlil dalam Konferensi Pers di Jakarta, Senin (18/3). Diberitakan sebelumnya, dalam kunjungannya ke PT HLI Green Power pada tanggal 21 Februari 2024 lalu, Staf Khusus Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Tina Talisa menegaskan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pemerintah ingin fokus mengembangkan hilirisasi. Maka dari itu, pemerintah memberikan perhatian khusus setelah dilakukan groundbreaking pada bulan September tahun 2021 lalu.
Baca Juga: Produsen Otomotif Berlomba-Lomba Kembangkan Pabrik Mobil Listrik di Indonesia “Hilirisasi adalah cara untuk menciptakan nilai tambah dari kekayaan alam yang melimpah di Indonesia, salah satunya adalah nikel. Nah nikel ini kemudian prosesnya kita buat terintegrasi dari hulu sampai hilir, itulah mengapa ada investasi baterai kendaraan listrik terintegrasi pertama di dunia dengan grand package US$ 9,8 miliar," ungkap Tina dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Sabtu (10/03). Jadi terintegrasi dari mulai hulu tambangnya, kemudian ke smelternya, lalu pemurnian, pengolahan, prekursor, katoda, kemudian menjadi sel baterai,” lanjut dia. Tina juga menambahkan bahwa produksi sel baterai kendaraan listrik ini akan membuat Indonesia menjadi negara pertama produsen sel baterai kendaraan listrik di Asia Tenggara yang menggunakan teknologi terbaru dari LG.
Baca Juga: Hyundai Bakal Kerek Kapasitas Produksi Mobil Listrik di RI Jadi 70.000 Unit Per Tahun Implikasinya, tenaga kerja muda Indonesia yang diserap pada proyek ini juga menjadi engineer kendaraan listrik pertama di Asia Tenggara. Tina menuturkan pula harapannya agar hilirisasi mampu menciptakan tenaga kerja yang diserap dengan layak dalam arti memiliki kemampuan tinggi sehingga pendapatannya lebih tinggi dan mampu membawa Indonesia keluar dari
middle income trap. Presiden Direktur PT HLI Green Power Hong Woo Pyoung menyatakan kesiapan HLI untuk melakukan produksi massal.
Baca Juga: Mobil Listrik Banyak Pakai Baterai LFP, Bagaimana Nasib Baterai Nikel? Selain itu, Hong juga mengungkapkan bahwa industri baterai kendaraan listrik di Indonesia ini nantinya mampu melahirkan engineer muda pionir yang memiliki kemampuan dalam pembuatan sel baterai mobil listrik. ”Kami telah menyiapkan segala sesuatu sejak September 2023 lalu. Kami siap untuk melakukan produksi secara massal di bulan April 2024 ini. Para engineer dari Indonesia pun telah kami latih selama setahun dan masih akan terus kami berikan pelatihan. Mereka sangat pintar, rajin, dan kompeten. Kami sangat bangga pada para engineer dari Indonesia,” ucap Hong Woo Pyoung. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto