KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, realisasi produksi siap jual alias lifting minyak nasional hingga Oktober mencapai 607.000 barel per hari (bph), atau mendekati target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebesar 605.000 bph. “Alhamdulillah, sejak sekian puluh tahun dari 2008 lifting minyak kita belum pernah mencapai target APBN. Dan alhamdulillah, di 2025 target APBN sebesar 605.000 bph. Nah per Oktober realisasi lifting minyak kita sudah mencapai 607.000 bph, artinya target APBN kita sudah mencapai target," kata Bahlil di Istana Kepresidenan, Jumat (24/10/2025). Bahlil menjelaskan, peningkatan produksi tersebut tidak terlepas dari dua strategi utama pemerintah. Pertama, optimalisasi produksi dari sumur-sumur tua dengan penerapan teknologi modern dan metode produksi yang lebih efisien. Kedua, percepatan pengembangan proyek-proyek yang sudah memiliki Plan of Development (POD) namun tertunda bertahun-tahun.
Bahlil: Lifting Minyak Tembus 607.000 Barel per Hari hingga Oktober 2025
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, realisasi produksi siap jual alias lifting minyak nasional hingga Oktober mencapai 607.000 barel per hari (bph), atau mendekati target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebesar 605.000 bph. “Alhamdulillah, sejak sekian puluh tahun dari 2008 lifting minyak kita belum pernah mencapai target APBN. Dan alhamdulillah, di 2025 target APBN sebesar 605.000 bph. Nah per Oktober realisasi lifting minyak kita sudah mencapai 607.000 bph, artinya target APBN kita sudah mencapai target," kata Bahlil di Istana Kepresidenan, Jumat (24/10/2025). Bahlil menjelaskan, peningkatan produksi tersebut tidak terlepas dari dua strategi utama pemerintah. Pertama, optimalisasi produksi dari sumur-sumur tua dengan penerapan teknologi modern dan metode produksi yang lebih efisien. Kedua, percepatan pengembangan proyek-proyek yang sudah memiliki Plan of Development (POD) namun tertunda bertahun-tahun.
TAG: