KONTAN.CO.ID - BANTEN. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM), liquefied petroleum gas (LPG), dan listrik dalam kondisi aman menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H.

“Alhamdulillah, untuk persiapan listrik sampai dengan Hari Raya itu aman sekali. Kapasitas terpasang kita lebih dari 67 ribu megawatt, sementara beban puncak hanya mencapai 46 ribu megawatt. Jadi masih ada selisih sekitar 30–40%,” kata Bahlil saat kunjungan kerja ke Cilegon, Banten, Kamis (13/3).

Selain pasokan listrik yang dipastikan aman, stok BBM dan LPG juga dinyatakan mencukupi. Pemerintah dan Pertamina telah menyiapkan strategi distribusi untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi selama Ramadan dan Idul Fitri.

Dukung KLHK dan WCD 2025, NHM Gelar Bersih-bersih bersama Mitra Lokal

Baca Juga: Pertamina Pastikan Stok BBM dan LPG Aman Jelang Mudik Lebaran 2025

“Kapasitas bahan bakar kita cukup untuk 25 hingga 30 hari. Jika ada kendala di kilang atau jalur distribusi, sudah ada kapal suplai yang siap mengirimkan BBM. Saat ini, stok nasional kita cukup untuk sekitar 20 hingga 21 hari, jadi insyaallah bisa terjamin hingga Hari Raya,” jelasnya.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Harian (PTH) Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra mengungkapkan pihaknya telah menyusun strategi untuk memastikan kelancaran distribusi BBM dan LPG selama periode Lebaran.

“Kami menjaga proyeksi stok nasional BBM dan LPG dalam kondisi operasional normal sepanjang masa tugas Satgas Ramadan dan Idul Fitri ini,” kata Ega dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Selasa (11/3).

Adapun rata-rata ketahanan stok selama periode tersebut meliputi:

• Pertalite: 20 hari

• Pertamax: 26 hari

• Biosolar: 21 hari

• Avtur: 30 hari

• LPG: 13,9 hari

Baca Juga: BBM Tercampur Air, Begini Cara Ajukan Layanan Perbaikan ke Pertamina

Seperti tahun sebelumnya, konsumsi BBM dan LPG diprediksi meningkat akibat meningkatnya mobilitas masyarakat selama Ramadan dan Idul Fitri. Konsumsi LPG diperkirakan naik 6,6% menjadi 30.240 metrik ton per hari, sementara konsumsi minyak tanah naik 3,5% menjadi 1.407 kiloliter (kl) per hari.

Beberapa jenis BBM juga mengalami lonjakan permintaan, antara lain:

• Pertamax naik 16,9% menjadi 21.745 kl per hari

• Pertamax Turbo meningkat 15% menjadi 844 kl per hari

• Pertalite naik 11,4% menjadi 82.969 kl per hari

• Pertamax Green melonjak 93,3% menjadi 33 kl per hari

• Avtur naik 5,6% menjadi 13.218 kl per hari

Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Targetkan Penjualan BBM 106 Juta KL Tahun 2025

Sebaliknya, konsumsi BBM untuk sektor logistik justru mengalami penurunan. Biosolar diperkirakan turun 13,4% menjadi 37.763 kl per hari, sementara Dexlite turun 4,6% menjadi 1.818 kl.

“Penurunan ini terjadi karena sejumlah industri libur dan ada pembatasan operasional truk logistik di beberapa jalur, sehingga permintaan solar berkurang,” tambah Ega.

Dengan berbagai langkah antisipasi yang telah disiapkan pemerintah dan Pertamina, diharapkan pasokan energi selama periode Ramadan dan Idul Fitri tetap aman, sehingga masyarakat dapat menjalankan ibadah dan mudik dengan lancar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News