KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan Indonesia tetap berkomitmen pada Perjanjian Paris (Paris Agreement). Namun, Bahlil menekankan kebijakan energi nasional harus mempertimbangkan skala prioritas, termasuk biaya listrik dan keuangan negara. “Oh enggak ada [keluar dari Paris Agreement], kita masih tetap komitmen. Tapi kita lihat skala prioritas untuk melihat keuangan negara dan biaya listrik kita,” ujar Bahlil saat ditemui di Jakarta, Selasa (11/2). Bahlil menjelaskan, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batubara masih menjadi pilihan yang sulit dihindari karena faktor biaya.
Bahlil Tegaskan Indonesia Tak Keluar Paris Agreement, Ini Rencana Pensiun Dini PLTU
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan Indonesia tetap berkomitmen pada Perjanjian Paris (Paris Agreement). Namun, Bahlil menekankan kebijakan energi nasional harus mempertimbangkan skala prioritas, termasuk biaya listrik dan keuangan negara. “Oh enggak ada [keluar dari Paris Agreement], kita masih tetap komitmen. Tapi kita lihat skala prioritas untuk melihat keuangan negara dan biaya listrik kita,” ujar Bahlil saat ditemui di Jakarta, Selasa (11/2). Bahlil menjelaskan, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batubara masih menjadi pilihan yang sulit dihindari karena faktor biaya.