KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melakukan kunjungan ke Kawasan Industri Teluk Weda atau Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) di Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara (19/2). Kunjungan dilakukan untuk meninjau langsung perkembangan pembangunan industri pengolahan (smelter) nikel beserta fasilitas pendukungnya, antara lain pembangkit listrik dan pelabuhan (terminal khusus). Bahlil menyampaikan bahwa Kawasan IWIP berada di lokasi yang sangat strategis antara bahan baku, industri, pembangkit listrik, dan pelabuhan.
Bahlil yakin kawasan industri dengan nilai investasi mencapai US$5 miliar pada tahap pertama ini akan menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia, bahkan di wilayah ASEAN.
Baca Juga: Industri hilir nikel dinilai belum siap Hal ini disebabkan perencanaan dan eksekusi yang komprehensif dan efisien. Dalam kunjungannya, Bahlil juga memastikan langsung penyerapan tenaga kerja di IWIP. “Saya sempat cek. Penting disampaikan bahwa isu yang menyatakan TKA lebih banyak itu tidak benar. Ini sudah bagus. Di akhir tahun 2021 targetnya mempekerjakan 25.000 tenaga kerja dengan TKA tidak lebih dari 2.500 orang dan skill-nya yang tinggi. Jadi tolong kalau kita mau sayang negara, kita sayang daerah, sampaikan data yang benar. Ini penting. Agar persepsi dunia tentang iklim investasi di Indonesia itu sudah berubah, sudah mulai bagus,” kata Bahlil dalam keterangan resmi yang dihimpun Kontan.co.id, Minggu (21/2). Dalam kunjungan ini, Kepala BKPM juga memastikan perizinan investasi serta pemanfaatan fasilitas insentif fiskal yang diberikan oleh BKPM. “Jadi tujuan saya kesini memastikan izin yang kita kasih berjalan atau tidak. Insentif fiskal yang kita kasih berjalan atau tidak. Perencanaan yang mereka kasih ke BKPM, sama atau tidak realisasinya. Baru kita berbicara investasi berkualitas. Apakah arah Presiden tersebut sudah tercipta di sini atau tidak?” ungkap Bahlil. Presiden Direktur IWIP Xiang Binghe menyambut baik kunjungan Kepala BKPM yang telah meluangkan waktunya melakukan kunjungan dan atas dukungannya kepada investor.
Baca Juga: Kesepakatan Freeport-Tsingshan soal smelter di Weda Bay ditargetkan selesai Maret “Saat ini, IWIP terus berkembang pesat dengan semakin banyaknya smelter di kawasan IWIP yang sudah berada di tahap konstruksi dan produksi, dan juga dimulainya beberapa proyek baru. Saya berterima kasih kepada Pak Bahlil dan timnya yang telah banyak support kami sehingga progress proyek kami bisa berjalan cepat selama 20 bulan belakangan,” ujar Binghe. Adapun kawasan IWIP seluas 2.600 hektare merupakan kawasan industri terpadu pengolahan logam berat yang terletak di Lelief Weda, Halmahera Tengah, Maluku Utara. Sebelumnya, proyek IWIP ini berjalan sangat lambat selama 24 tahun. Kata Bahlil dalam 20 bulan terakhir, kemajuan proyek berjalan cepat. Pada tanggal 17 Januari 2020, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan IWIP sebagai salah satu dari 9 Kawasan Industri Prioritas Nasional di luar Pulau Jawa. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto