KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia masih akan menambah kapasitas pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batubara sebesar 6,3 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan. Penambahan itu tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2025–2034. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pembangunan PLTU tetap dilakukan karena arah transisi energi global saat ini berubah. Ia bahkan menyinggung langkah Amerika Serikat yang keluar dari Perjanjian Paris. “Oh, dia saja sudah keluar kok [dari Perjanjian Paris]. Pertanyaan itu harus saya jawab secara geopolitik seperti itu,” kata Bahlil dalam Konferensi Pers di Kantor Kementerian ESDM, Senin (26/5).
Bahlil Ungkap Alasan Pemerintah Berencana Tambah 6,3 GW PLTU Batubara hingga 2034
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia masih akan menambah kapasitas pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batubara sebesar 6,3 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan. Penambahan itu tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2025–2034. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pembangunan PLTU tetap dilakukan karena arah transisi energi global saat ini berubah. Ia bahkan menyinggung langkah Amerika Serikat yang keluar dari Perjanjian Paris. “Oh, dia saja sudah keluar kok [dari Perjanjian Paris]. Pertanyaan itu harus saya jawab secara geopolitik seperti itu,” kata Bahlil dalam Konferensi Pers di Kantor Kementerian ESDM, Senin (26/5).