JAKARTA. Polri menyatakan simpatisan ISIS asal Indonesia, Bahrun Naim, banyak mendalangi aksi teror di Indonesia. Termasuk rencana bom bunuh diri di depan Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, yang terungkap setelah penemuan bom Bekasi yang punya daya ledak tinggi. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, Bahrun aktif berkomunikasi dengan calon "pengantin" bom bunuh diri, Dian Yulia Novi. "Dian berkomunikasi dengan Bahrun Naim dan menerima perintah untuk bunuh diri di Istana Negara," ujar Boy di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (15/12/2016). Sebelum melakukan aksinya, Dian mengontrak di kawasan Bintara, Bekasi, bersama suaminya, Nur Solihin yang juga tersangka dalam kasus ini. Bahrun juga memberi uang kepada Dian sebesar Rp 1 juta untuk keperluan hidup sebelum melakukan amaliyah.
Bahrun Naim dibelakang temuan bom Bekasi
JAKARTA. Polri menyatakan simpatisan ISIS asal Indonesia, Bahrun Naim, banyak mendalangi aksi teror di Indonesia. Termasuk rencana bom bunuh diri di depan Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, yang terungkap setelah penemuan bom Bekasi yang punya daya ledak tinggi. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, Bahrun aktif berkomunikasi dengan calon "pengantin" bom bunuh diri, Dian Yulia Novi. "Dian berkomunikasi dengan Bahrun Naim dan menerima perintah untuk bunuh diri di Istana Negara," ujar Boy di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (15/12/2016). Sebelum melakukan aksinya, Dian mengontrak di kawasan Bintara, Bekasi, bersama suaminya, Nur Solihin yang juga tersangka dalam kasus ini. Bahrun juga memberi uang kepada Dian sebesar Rp 1 juta untuk keperluan hidup sebelum melakukan amaliyah.