Baidu gandeng Geely untuk bikin mobil listrik



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Mesin pencari terbesar di China, Senin (11/1) mengumumkan kerja samanya dengan pabrikan otomotif Zheiang Geely Holding Group untuk memproduksi mobil listrik pintar. Rencana ini akan mengandalkan teknologi kemudian pintar Baidu dan manufaktur dari Geely.

Adapun Geely juga akan menjadi investor strategi dalam perusahaan anyar ini yang juga akan menjadi entitas anak Baidu. Dilansir Reuters, Baidu akan menjadi pengendali atas perusahaan anyar ini sekaligus memegang hak suara absolut. Adapun Geely akan menggenggam saham minoritas.

Adapun dalam pernyataan terpisah Geely bilang kolaborasi ini akan mengandalkan platform mobil listrik miliknya yakni Sustainable Experience Architecture (SEA). 


Baca Juga: Cegah penyebaran corona, China lockdown sebuah kabupaten di Provinsi Heilongjiang

Baidu jadi perusahaan teknologi kesekian yang akhirnya berekspansi ke segmen otomotif untuk mengembangkan mobil listrik. Ini merupakan efek dari kesuksesan Tesla Inc. sementara Apple Inc kini juga tengah mendorong pengembangan mobil listrik sekaligus produksi baterai dan menargetkan untuk meluncurkan produknya pada 2024. 

Tak cuma di AS, tren ekspansi perusahaan teknologi ke segmen otomotif juga marak di Cina. Alibaba, telah membentuk perusahaan patungan dengan manufaktur mobil terbesar di Cina SAIC Motor Corp, adapun Didi Chuxing juga mendesain mobil listrik dan menggandeng BYD untuk produksinya. 

Baidu telah meluncurkan sistem kemudi pintar bertajuk Appolo pada 2017. Platform ini juga telah memasok pabrikan otomotif besar macam Geely, Volkswagen AG, Toyota Motor Corp, sampai Ford Motor Corp. 

Selain itu, Baidu juga mengoperasikan layanan taksi nirpengemudi Go Robotaxi di Beijing, Changsa, Gangzhou dan berencana untuk melebarkan layanan di 30 kota lainnya. Adapun kerja sama dengan Geely ditaksir para analis akan mengomersialkan teknologi kemudi pintarnya. 

Adapun sumber Reuters bilang mobil besutan Baidu dan Geely telah menerima persetujuan setelah lima unitnya di Beijing pekan lalu tanpa pengemudi. 

Baca Juga: China: Tim WHO untuk menyelidiki asal usul Covid-19 akan tiba pada 14 Januari

“Rencana produksi mobil ini untuk menguatkan konsep software defined vehicle. Meskipun kesuksesan Baidu akan sangat tergantung kebijakan pemerintah, biaya operasi, dan permintaan pasar,” ujar analis transportasi Jason Chen.

Adapun Analis Haitong International Shi Jin mengaku tiap pabrikan otomotif kini memang mesti mengikuti tren untuk lebih berorientasi terhadap teknologi untuk mendapat posisi yang lebih baik di pasar.

Selanjutnya: Angkatan Laut India segera terima dukungan meriam kapal perang baru dari AS

Editor: Tendi Mahadi