Bailout Gamang, Wall Street Terjengkang



NEW YORK. Kekhawatiran Wall Street terhadap pabrikan otomotif Detroit menggiring bursa New York pada jurang keterpurukan. Saham-saham AS diobral pada siang hari seiring dengan ketakutan para investor makin memuncak lantaran dana penyelamatan ini tak akan diloloskan oleh Senat.

Prospek bailout US$ 14 miliar untuk menyelamatkan General Motors Corp. dan Chrysler LLC justru menjadi kabur kembali pada Kamis siang karena silang-sengkarut dari dua partai Demokrat dan Republik yang makin memucuk. Saat perdagangan ditutup, pembicaraan bailout ini masih berkutat di Senat kendati negosiasi terus menggelinding. Hal ini ditegaskan oleh sejumlah staf Kongres.

Penentu kebijakan menentang kebijakan ini berpendapat bahwa pemerintah mestinya mensyaratkan pemangkasan upah dan tunjangan bagi pekerja di pabrikan otomotif ini. Padahal, gedung Gedung Putih telah menyetujui bailout ini pada voting hari Rabu dengan jumlah suara 237-170. Lantas, mereka bersepakat untuk menyuntik dana segar dalam beberapa hari ini agar dua pabrikan otomotif itu bisa terus bernapas. Sedangkan Ford Motor Co telah menyatakan tak perlu bantuan dana ini.


“Apa yang kita lakukan adalah sedikit melompati bidikan ini, melakukan perbuatan yang berlebihan terhadap upaya penyelamatan produsen otomotif,” kata Jon Nadler, senior analyst Kitco Bullion Dealers Montreal.

Ia mengimbuhkan, “Dow Jones mencoba untuk meletakkan segala sesuatu tepat pada tempatnya, hanya saja di ujung perdagangan, kenyataan lah yang menentukan.”

Dow Jones industrial average terjungkal 196,33 atau 2,24% menjadi 8.565,09. Penurunan ini membuat saham-saham blue chip harus terkikis 0,81% sepanjang minggu ini dan harus bersiap-siap menghadapi sesi perdagangan di hari Jumat ini.

Sementara itu S&P 500 index juga tergelincir 25,65 atau 2,85% menjadi 873,59, dan Nasdaq composite index terpeleset 57,60 atau 3,68 % menjadi 1.507,88.

Russell 2000 index dari perusahaan-perusahaan kecil juga terperosok 25,19 atau 5,3% menjadi 451,21 karena para pemilik modal mencari perusahaan yang lebih besar dan lebih aman untuk mengharapkan nilai yang lebih baik di tengah ekonomi yang melemah saat ini.

“Apa yang akan terjadi di Senat sungguh-sungguh membuat pasar harus mempertimbangkan banyak hal,” kata Robert Froehlich, chief investment strategist untuk DWS Investments.

Saham-saham global mencatatkan kenaikan maupun penurunan. FTSE-100 Inggris naik 0,49%, DAX Jerman terjungkal 0,78% dan CAC-40 Prancis harus kehilangan 0,43%.

Editor: Didi Rhoseno Ardi