Bailout Siprus belum ada titik terang, euro loyo



TOKYO. Mata uang euro masih tak berdaya berhadapan dengan dollar AS. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 08.03 waktu Tokyo, mata uang bersama 17 negara melemah 0,1% menjadi US$ 1,2974 dari posisi sebelumnya US$ 1,289 di New York pada 22 Maret lalu.Sementara, posisi euro tak banyak mencatatkan perubahan di posisi 122,82 yen. Sedangkan dollar AS menguat 0,2% menjadi 94,68 yen. Euro masih melanjutkan pelemahan pada pekan lalu seiring langkah pimpinan Pulau Mediterania itu untuk mencari kesepatakan mengenai persyaratan bailout senilai 10 miliar euro atau US$ 13 miliar dengan para menteri keuangan Eropa (ECB) dan Badan Moneter Internasional (IMF). ECB sendiri sudah menetapkan batas waktu paling lama hari ini (25/3), untuk segera memutuskan mengenai hal tersebut, dengan mengancam untuk menghentikan segala akses dana darurat kepada bank Siprus. Saat ini, menteri keuangan 17 negara Eropa tengah menggelar pertemuan di Brussels untuk  memutuskan apakah upaya Siprus sudah cukup besar untuk mendapatkan bailout yang dibutuhkan sehingga bisa menghindari kolapsnya sistem finansial mereka. "Ada sedikit kekecewaan akibat tidak ditemukannya kesepakatan atas Siprus. Hal itu menyebabkan euro melemah dan mendorong penguatan pada dollar AS," jelas Mike Jones, currency strategist Bank of New Zealand di Wellington.  Catatan saja, pada pekan lalu, euro melemah 0,7%. Ini merupakan pelemahan mingguan terbesar sejak periode mingguan yang berakhir 1 Maret lalu. Selain itu, euro juga keok 1,5% versus yen pada periode yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie