NEWSMAKERS. Sepanjang Senin (15/7) dan Selasa (16/7) berita Baiq Nuril menghiasi media. Korban pelecehan yang divonis penjara itu berjuang untuk mendapatkan amnesti dari Presiden Jokowi. Yang tak kalah seru adalah Amien Rais. Politisi gaek ini awalnya kecewa karena menganggap Prabowo nyelonong ketika bertemu Presiden Jokowi, selanjutnya dia setuju dengan rekonsiliasi, tapi dengan syarat. Ada Bambang Soesatyo yang begitu memperhatikan kasus Baiq. Inilah para pembuat berita itu. Baiq Nuril Maqnun, Korban Pelecehan Seksual
Mudah-mudahan DPR menyetujui pertimbangan untuk beri amnesti pada saya.
Semestinya rekonsiliasi dilakukan tanpa ada iming-iming jatah kursi menteri.Sempat kecewa dan menganggap Prabowo Subianto nyelonong menemui Presiden Jokowi. Mengawali pekan ini Amien Rais sepakat dengan rekonsiliasi antara Ketua Umum Partai Gerindra dan Presiden Joko Widodo usai Pilpres 2019. Hanya, ia tak sepakat jika rekonsiliasi itu diikuti dengan pembagian kursi menteri. "Buat saya rekonsiliasi itu sangat lucu kalau dalam wujud bagi-bagi kursi. Itu namanya bukan rekonsiliasi tetapi ya bagi-bagi kursi. Ada aibnya, ada negatifnya, ternyata politisi itu enggak ada lagi kekuatan moral. Enggak memegang displin partai dan lain-lain," ujar Amien di Kantor DPP PAN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/7). Amien mengatakan jika rekonsiliasi disamakan dengan bagi-bagi kursi, kritik yang disampaikan dalam kampanye kepada Jokowi akan sia-sia belaka. Amien meminta semua pihak memberikan kesempatan kepada presiden terpilih Joko Widodo dan wakil presiden terpilih Ma'ruf Amin selama lima tahun ke depan. Amien menyatakan semestinya rekonsiliasi dilakukan tanpa ada iming-iming jatah kursi menteri. Sebab, kata Amien, partai oposisi tetap dibutuhkan dalam negara demokrasi. Jika semua partai di parlemen mendukung pemerintah, tak akan ada kritik untuk menjaga kualitas kebijakan. Dia yakin Presiden Joko Widodo sangat paham bahwa pemerintahan yang baik memerlukan kontrol yang kuat di DPR. "Pak Jokowi itu 'mudeng' demokrasi," ujar Amien ketika ditemui di Kantor DPP PAN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/7/2019). Artinya, Presiden Jokowi diyakini menghendaki adanya oposisi sebagai kekuatan penyeimbang pemerintahan. Amien pun tergelitik melihat tingkah laku politikus saat ini. "Yang lucu, enggak ditawarin Pak Jokowi, tapi ada yang minta-minta. Itu kan aib. Jadi GR," ujar Amien di Kantor. Sejak Minggu (14/7) berlanjut hingga Selasa, berita mengenai Amien tak surut di media. Mulai dari pernyataannya tentang pertemuan Prabowo dan Jokowi hingga pembacaan isi surat Prabowo kepada Amien Rais sebelum bertemu Jokowi.
Membuka pekan ini, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi pertemuan presiden terpilih Joko Widodo dan mantan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. Bambang mengatakan, Jokowi dan Prabowo telah mengakhiri rivalitas mereka dengan elegan. "Memenuhi harapan masyarakat, dua negarawan itu telah bertemu, berjabat tangan dan saling memberi hormat di stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, disaksikan warga kebanyakan. Saya yakin dan percaya, pertemuan Jokowi-Prabowo dilandasi semangat persaudaraan sebangsa dan Satu Tanah Air Indonesia," kata Bambang dalam keterangan tertulis, Senin, (15/7). Kemudian pada Senin itu juga Bamsoet bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta. Bambang mengatakan, ia membahas sejumlah RUU seperti RUU KUHP dan RUU Pemasyarakatan. Kendati demikian, ia mengakui lebih banyak bicara soal dinamika yang berkembang di Partai Golkar. "(Presiden berpesan) Golkar harus dijaga, jangan lagi ada partai-partai baru dari Golkar, cukuplah anak-anak yang kemarin sudah lahir, jangan lahir lagi," kata Bamsoet. Selebihnya Bamsoet banyak komentar soal Baiq Nuril sepanjang Senin hingga Selasa, mulai dari harapan surat amnesti Baiq diharapkan sampai ke DPR pada Senin juga hingga harapan keputusan DPR atas pertimbangan surat amnesti bisa secepatnya diputus.Saya yakin dan percaya, pertemuan Jokowi-Prabowo dilandasi semangat persaudaraan sebangsa dan Satu Tanah Air Indonesia.