JAKARTA. Proyek konstruksi yang masih berlangsung hingga kini membuat PT Saranacentral Bajatama Tbk optimistis menapak bisnis tahun ini. Produsen baja ini berencana memperbanyak kapasitas produksi dua produk baja andalan perusahaan ini yakni baja lapis seng dan baja lapis alumunium merek Saranalume serta produk baja lapis alumunium seng warna berlabel Saranacolor. Dalam keterangan tertulis yang diterima KONTAN, Rabu malam (7/6), manajemen Saranacentral Bajatama menargetkan produksi Saranalume mencapai 100.000 metrik ton (MT) per tahun. Sedangkan untuk Saranacolor sebesar 30.000 ton. Target ini jelas naik berlipat dibanding produksi tahun lalu yang cuma 3.362 metrik ton. Maklum, saat ini produk konstruksi kerap menggunakan beragam warna. Adapun target produksi Saranalume cuma naik 5% dari tahun lalu. Dalam catatan KONTAN, Handaja Susanto, Direktur Utama Saranacentral Bajatama menargetkan pertumbuhan bisnis bisa sampai 15% di akhir tahun ini dari pendapatan tahun lalu yang tercatat Rp 978 miliar.
BAJA bidik kenaikan penjualan tahun ini
JAKARTA. Proyek konstruksi yang masih berlangsung hingga kini membuat PT Saranacentral Bajatama Tbk optimistis menapak bisnis tahun ini. Produsen baja ini berencana memperbanyak kapasitas produksi dua produk baja andalan perusahaan ini yakni baja lapis seng dan baja lapis alumunium merek Saranalume serta produk baja lapis alumunium seng warna berlabel Saranacolor. Dalam keterangan tertulis yang diterima KONTAN, Rabu malam (7/6), manajemen Saranacentral Bajatama menargetkan produksi Saranalume mencapai 100.000 metrik ton (MT) per tahun. Sedangkan untuk Saranacolor sebesar 30.000 ton. Target ini jelas naik berlipat dibanding produksi tahun lalu yang cuma 3.362 metrik ton. Maklum, saat ini produk konstruksi kerap menggunakan beragam warna. Adapun target produksi Saranalume cuma naik 5% dari tahun lalu. Dalam catatan KONTAN, Handaja Susanto, Direktur Utama Saranacentral Bajatama menargetkan pertumbuhan bisnis bisa sampai 15% di akhir tahun ini dari pendapatan tahun lalu yang tercatat Rp 978 miliar.