JAKARTA. Industri baja domestik sedikit lega tahun ini. Sebab, impor baja asal Tiongkok diprediksi bisa berkurang tahun ini, lantaran pemerintah negeri tembok raksasa tersebut ingin menurunkan produksi baja hingga tahun 2020 nanti.Ini jelas peluang bagi industri baja lokal bisa bersaing dengan produk baja impor, khususnya dari Tiongkok. Apalagi dari sisi harga, antara baja impor dari China dengan produk lokal sudan sama.Sebagai perbandingan, saat ini harga baja lembaran panas alias hot rolled coils (HRC) sudah mencapai US$ 600 per ton. "Bahkan harga baja di Jepang dan Korea sudah lebih tinggi dari kita (lokal)," terang Dadang Danusiri, Direktur Pemasaran PT Krakatau Steel, kepada KONTAN, Selasa (14/3).
Baja lokal bersiap optimalkan pasar domestik
JAKARTA. Industri baja domestik sedikit lega tahun ini. Sebab, impor baja asal Tiongkok diprediksi bisa berkurang tahun ini, lantaran pemerintah negeri tembok raksasa tersebut ingin menurunkan produksi baja hingga tahun 2020 nanti.Ini jelas peluang bagi industri baja lokal bisa bersaing dengan produk baja impor, khususnya dari Tiongkok. Apalagi dari sisi harga, antara baja impor dari China dengan produk lokal sudan sama.Sebagai perbandingan, saat ini harga baja lembaran panas alias hot rolled coils (HRC) sudah mencapai US$ 600 per ton. "Bahkan harga baja di Jepang dan Korea sudah lebih tinggi dari kita (lokal)," terang Dadang Danusiri, Direktur Pemasaran PT Krakatau Steel, kepada KONTAN, Selasa (14/3).