JAKARTA. Produsen baja lapis PT Saranacentral Bajatama Tbk mencatat kerugian sebesar Rp 77,12 miliar pada tahun fiskal 2013. Akibat tekanan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.Berdasarkan laporan keuangan emiten berkode saham BAJA tersebut, perusahaan mencatat rugi sebesar Rp 77,12. Padahal tahun sebelumnya perusahaan masih mencatat laba bersih sebesar Rp 18,88 miliar.Kerugian tahun ini disebabkan oleh penurunan pendapatan, ditambah peningkatan beban pokok penjualan serta kerugian akibat kurs.Pada 2013 pendapatan perusahaan sebesar Rp 1,05 triliun. Melemah tipis 1,86% dari pendapatan 2012 yang sebesar Rp 1,07 triliun.Beban pokok penjualan perusahaan pada tahun 2013 juga meningkat 2% dari 2012. Pada 2013 beban pokok penjualan sebesar Rp 1,02 triliun, sedangkan tahun 2012 sebesar Rp 1,00 triliun.Namun peningkatan beban yang paling besar adalah adanya beban rugi kurs pada 2013 yang mencapai Rp 111,26 miliar. Padahal 2012 rugi kurs perusahaan sebesar Rp 29,77 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BAJA merugi Rp 77,12 miliar di 2013
JAKARTA. Produsen baja lapis PT Saranacentral Bajatama Tbk mencatat kerugian sebesar Rp 77,12 miliar pada tahun fiskal 2013. Akibat tekanan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.Berdasarkan laporan keuangan emiten berkode saham BAJA tersebut, perusahaan mencatat rugi sebesar Rp 77,12. Padahal tahun sebelumnya perusahaan masih mencatat laba bersih sebesar Rp 18,88 miliar.Kerugian tahun ini disebabkan oleh penurunan pendapatan, ditambah peningkatan beban pokok penjualan serta kerugian akibat kurs.Pada 2013 pendapatan perusahaan sebesar Rp 1,05 triliun. Melemah tipis 1,86% dari pendapatan 2012 yang sebesar Rp 1,07 triliun.Beban pokok penjualan perusahaan pada tahun 2013 juga meningkat 2% dari 2012. Pada 2013 beban pokok penjualan sebesar Rp 1,02 triliun, sedangkan tahun 2012 sebesar Rp 1,00 triliun.Namun peningkatan beban yang paling besar adalah adanya beban rugi kurs pada 2013 yang mencapai Rp 111,26 miliar. Padahal 2012 rugi kurs perusahaan sebesar Rp 29,77 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News