KONTAN.CO.ID - Produsen baja lapis PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) sampai saat belum mencapai kapasitas produksi yang penuh. Pada bulan Juli produksi sekitar 9.000 ton dan Agustus ini kisaran 10.000 ton.

Handaja Susanto, Direktur Utama PT Saranacentral Bajatama Tbk memprediksi, di kuartal IV produksi akan melonjak. "Puncaknya bisa 12.000 ton per bulan, sebab di akhir tahun biasanya proyek memang banyak dikebut," kata Handaja, Selasa (22/8).

Permintaan baja lapis sejatinya terus meningkat. Handaja memprediksi pertumbuhan penjualan bisa naik 20% di tahun ini. Namun harga bahan baku baja lapis, seperti baja canai dingin (CRC) dan Zinc tengah melambung tinggi. Perusahaan ini harus memikul beban produksi sehingga laba bersih tergerus.

Kenaikan harga bahan baku, disesuaikan BAJA dengan menaikkan harga produknya. Menurut Handaja, pemasok bahan baku baja utama dunia yakni China tengah menekan produksinya. Kondisi ini menyebabkan kurangnya pasokan di pasar yang membuat harga melambung.

Sementara itu, BAJA masih getol mengincar proyek-proyek infrastruktur dan fasilitas umum. Saat ini BAJA tengah menyuplai kebutuhan atap warna di Terminal 3, Soekarno Hatta. "Untuk fasilitas LRT penghubung antara kota dengan Bandara," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini