Bakal Ada Bansos Daging Ayam dan Telur, Begini Rekomendasi Saham Emiten Poultry



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan memberikan bantuan sosial (bansos) berupa daging ayam sebagai tambahan untuk keluarga penerima manfaat (KPM) yang memiliki balita stunting.

Melansir catatan Kontan sebelumnya, bantuan beras 10 kg tersebut disalurkan kepada 18,8 juta KPM dengan total keseluruhan tambahan daging ayam dan telur anggarannya mencapai Rp 17,5 triliun hingga Juni 2024.

Pemerintah berencana menambah 2 program bansos tambahan untuk memitigasi risiko pangan pada 2024, di luar bansos yang rutin setiap tahun disalurkan. 


Pertama, bantuan beras 10 kg (ditambah telur dan daging ayam untuk keluarga yang memiliki balita stunting) sampai dengan Juni 2024 mencapai Rp 17,5 triliun. Kedua, bantuan langsung tunai (BLT) dengan anggaran Rp 11,3 triliun yang disalurkan hingga Maret 2024.

Baca Juga: Ruang Pertumbuhan Emiten Telko Terbuka Lebar, Ini Rekomendasi Saham TLKM hingga EXCL

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo menilai program tersebut bisa berdampak positif pada emiten unggas atau poultry seperti PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA). 

Mengingat saat ini sektor unggas sedang mengalami kelebihan pasokan, dengan adanya program bansos tambahan tersebut bisa berdampak pada pengurangan pasokan. 

"Kami memperkirakan dampak ini akan terlihat pada kuartal II-2024," kata Azis kepada Kontan.co.id, Jumat (23/2).

Adapun sentimen bulan Ramadan dan Lebaran juga dinilai berpotensi mendorong kinerja emiten unggas. Pada momentum tersebut, biasanya akan terjadi kenaikan konsumsi masyarakat.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menambahkan, bansos tersebut bakal mendorong permintaan atau domestic demand terhadap sektor poultry secara keseluruhan.

"Bulan Ramadan pun juga bisa menjadi sentimen positif pada pergerakan harga saham emiten poultry," kata Nafan kepada Kontan.co.id, Minggu (25/2).

Pada perdagangan Jumat (23/2), saham JPFA ditutup menguat 0,45% ke level harga Rp 1.105 per saham dan saham CPIN ditutup melemah 1,25% ke level harga 4.740 per saham.

 
CPIN Chart by TradingView

Baca Juga: Sejumlah Bank KBMI 3 Cetak Kinerja Moncer pada Tahun 2023, Cek Rekomendasi Sahamnya

Nafan memberikan rekomendasi accumulate pada saham JPFA dengan target harga Rp 1.220 per saham dan accumulate pada saham CPIN dengan target harga Rp 5.100 per saham.

Sementara Azis merekomendasikan trading buy pada saham CPIN dengan target harga Rp 5.200 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi