MOMSMONEY.ID - Investor kawakan Robert Kiyosaki terus menyerukan untuk membeli 3 aset investasi ini: emas, perak, dan Bitcoin. Kiyosaki mengungkapkan, perang Israel-Hamas memotivasinya untuk membeli kendaraan listrik. "Perang ini tentang minyak. Harga bahan bakar yang lebih tinggi adalah hal yang diinginkan (Presiden AS Joe) Biden dan kaum Marxis," kata Kiyosaki di akun X-nya, Senin (4/12) lalu.
Menurut dia, harga gas yang lebih tinggi akan membuat masyarakat miskin menjadi lebih miskin dan kaum hijau yang liberal menjadi lebih bahagia. "Jangan menjadi pion Biden dan bangunkan orang-orang ramah lingkungan," tegas Kiyosaki. "Lawan. Beli emas, perak, Bitcoin. Jangan menjadi lebih miskin karena harga bahan bakar yang lebih tinggi," sebut penulis buku populer Rich Dad Poor Dad ini.
Baca Juga: Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi, Robert Kiyosaki Proyeksi Bisa Capai Angka Ini Sebelumnya, Kiyosaki juga menyerukan untuk membeli emas, perak, dan Bitcoin karena potensi depresi hebat berikutnya yakni perang. Ia cemas dengan keruntuhan pasar raksasa yang akan terjadi karena 3 antek yang menjalankan Gedung Putih, Departemen Keuangan AS, dan bank sentral AS The Fed. "Kemungkinan depresi hebat berikutnya. Mungkin perang," ungkap Kiyosaki di akun X-nya, Jumat (1/12) pekan lalu. Hanya, bagi mereka yang memiliki pola pikir yang benar dan siap menghadapi depresi hebat, masa depan akan menjadi saat terbaik dalam hidup mereka. "Mohon bersiap. Jaga diri Anda. Beli emas, perak, Bitcoin," ujar Kiyosaki.
Baca Juga: Harga Emas Capai Titik Tertinggi, Robert Kiyosaki Sarankan Masuk ke 3 Aset Ini Dia juga sebelumnya memberi peringatan soal kemungkinan terjadi depresi. Sebab, Kiyosaki bilang, pembeli mulai mengerem belanja. Ini berarti, perekonomian global melambat dan kemungkinan terjadi Depresi.
Departemen Keuangan AS dan Fed akan mencetak triliunan dolar palsu untuk menggantikan pembeli. "Beli emas, perak, Bitcoin. Harga emas naik. Perak masih murah sekitar US$ 35 per ons. Atau beli Bitcoin ETF," kata Kiyosaki di akun X-nya, Rabu (29/11) pekan lalu. "Jangan tidur seperti kebanyakan orang Amerika. Ambil tindakan sekarang," tegasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: S.S. Kurniawan