Bakal Bantu Turunkan Biaya Logistik, Pelabuhan Patimban Phase 2 Rampung pada 2025



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembangan Pelabihan Patimban terus dilakukan untuk mendukung kebijakan implementasi National Logistic Ecosystem (NLE) yang ditetapkan pemerintah demi mencapai target penurunan biaya logistik nasional  jadi 8% pada 2045 dari 14,29% saat ini. 

 Setelah infrastruktur Patimban phase 1 (paket 1-4) rampung sejak 2021, kini tahap konstruksi memasuki phase 2 yaitu pekerjaan Paket 5 yang sudah mulai berjalan. Paket 5 dengan nilai total proyek sebesar Rp3,7 triliun ini ditargetkan selesai pada November 2025.  

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan,  Pelabuhan Patimban memberikan dampak signifikan pada Kawasan Metropolitan Rebana yang meliputi tujuh Kabupaten/Kota yaitu Subang, Indramayu, Cirebon, Majalengka, Sumedang, Kuningan, dan Kota Cirebon.   Kawasan Rebana diestimasikan dapat mendorong pertumbuhan perekonomian mencapai 7,16%, membuka peluang terciptanya 4,39 juta lapangan pekerjaan, serta peningkatan investasi sebesar 7,77%. “Jadi harapannya, koridor utara Jawa akan lebih efisien dengan adanya Pelabuhan ini, sekaligus membantu traffic di Jakarta tidak terlalu macet”, kata Airlangga, belum lama ini. 


Baca Juga: Usulan 6 KEK Disetujui, Ditargetkan Investasinya Mencapai Rp 1.089 Triliun   Pembangunan pelabuhan yang berkonsep sustainable, green, smart dan integrated international port  ini memasuki tahap 1-2. Pembangunan ini akan memberikan tambahan Dermaga Kontainer dengan panjang 419 meter, reklamasi untuk pembangunan terminal Kontainer seluas 27 hektar, serta pengerukan alur pelayaran dan kolam pelabuhan hingga kedalaman -14 meter.   Setelah Paket 5 ini selesai, total panjang dermaga kontainer akan mencapai 840 meter dengan luas area container terminal mencpaai 40 hektar, dan alur pelayaran mencapai kedalaman -14 meter. Kapasitas terminal peti kemas juga bertambah menjadi total 2 juta TEUS dan alur pelayaran dapat dilalui kapal-kapal petikemas raksasa dengan ukuran 61.000 DWT yang dapat mengangkut hingga 4.600 TEU's.   Kontraktor yang melaksanakan pembangunan Pelabuhan Patimban adalah konsorsium Toa Corporation, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Wakachiku Construction, Hutama Karya, dan PT Brantas Abipraya (Persero).

Baca Juga: Dukung Iklim Investasi, Kemenhub Permudah Percepatan Pelaksanaan Berusaha

PT Anugerah Samudera Madanindo (ASM) ikut terlibat menggarap pekerjaan paket lima tersebut untuk melakukan Marine Construction & Dredging. Perusahaan ini telah memperoleh Zero Lost Time Injury (LTI) selama 1,4 juta jam kerja.

Direktur Utama PT.Anugerah Samudera Madanindo (ASM), Faris Muhammad Abdurrahim mengatakan, keselamatan kerja sangat penting dijaga kontraktor pelaksana dalam mengerjakan proyek tersebut. “Sehingga K3 dijadikan  budaya kerja,” kata dia salam keterangan resminya, Sabtu (5/10).

Walaupun ada beberapa tantangan di lapangan seperti kondisi cuaca yang tidak dapat diprediksi bahkan terkadang hujan & badai, kata dia, namun kontraktor pelaksana berkomitmen untuk senantiasa bekerja sebaik mungkin untuk dapat memenuhi target penyelesaian pembangunan pada November 2025.   Pelabuhan Patimban ini akan menjadi angin segar bagi para pelaku industri khususnya yang selama ini bertumpu pada Pelabuhan Tanjung Priok untuk memiliki pilihan lain dalam pengiriman barang. Pelabuhan Patimban akan menjadi salah satu Hub Logistik dan pelabuhan singgah Tol laut Trayek T-3, serta mengurangi kemacetan yang terjadi di Jakarta.   Proyek Pelabuhan Patimban ini sangat strategis, sehingga Kontraktor Pelaksana berjuang segenap sumber daya untuk mengkontribusikan seluruh kinerja, kompetensi terbaik dari putra bangsa Indonesia sebagai salah satu dukungan kemajuan perekonomian Indonesia.

Selanjutnya: Kazakhstan Menentukan Nasib: Referendum Pembangunan Pembangkit Nuklir

Menarik Dibaca: Kumpulan Twibbon Hari Raya Kuningan dengan Desain Terbaru dan Menarik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk