Rupiah bakal melanjutkan penguatan



JAKARTA. Nilai tukar rupiah makin bertaji. Di pasar spot, Kamis (6/3), rupiah menguat 0,86% dari hari sebelumnya menjadi Rp 11.482 per dollar Amerika Serikat (AS). Kurs tengah Bank Indonesia juga menunjukkan rupiah menguat 0,22% ke Rp 11.554. Ini merupakan level terkuat rupiah sejak November 2013.

Daru Wibisono, analis Monex Investindo Futures menilai, rupiah menguat karena banyak investor yang melepas dollar AS yang sebelumnya dianggap sebagai aset aman. Apalagi setelah pergolakan politik diUkraina kian mereda, banyak investor melepas dollar AS dan beralih ke aset yang lebih berisiko, seperti saham atau mata uang EUR, GBP, AUD termasuk IDR.

Dari dalam negeri, pernytaan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo soal neraca perdagangan Indonesia akan berangsur positif, meskipun defisit Januari masih cukup besar, melegakan pasar. "Tingkat inflasi Februari yang  stabil juga menjadi sentimen kuat bagi rupiah," imbuh Daru.


Ekonom BCA, David Sumual menilai, sejumlah data ekonomi AS pada bulan Februari yang jelek membuat dollar AS tertekan. Selanjutnya, pergerakan rupiah menanti pengumuman BI rate pada pekan depan.

Hari ini (7/3), David memperkirakan, rupiah akan konsolidasi di 11.450-11.550. Sedangkan, Daru menduga, rupiah menguat di 11.430-11.550.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat