KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prodia Widyahusada Tbk (
PRDA) berencana untuk memperluas jangkauan dengan pembukaan satu hingga dua klinik baru dalam tahun ini. Indriyanti Rafi Sukmawati, Direktur Bisnis & Pemasaran PRDA, menyatakan bahwa setiap tahunnya pengembangan outlet ditargetkan untuk membuka 20-30 POCs (Point-Of-Care), 1-2 lab klinik dan KRS (Kerjasama Rumah Sakit), serta 1 klinik khusus seperti Prodia Women Health Care, Prodia Children Health Care, dan Prodia Senior Health Care. "Pada tahun 2024, kami menargetkan pembukaan satu hingga dua outlet. Capex yang dialokasikan untuk tahun ini berkisar antara Rp 250 miliar hingga Rp 300 miliar, yang akan digunakan untuk pengembangan teknologi informasi & digital, peningkatan kapasitas alat laboratorium, dan pengembangan outlet baru," ungkapnya kepada Kontan.
Baca Juga: Ini Besaran Capex Prodia Widyahusada (PRDA) untuk Digitalisasi Bisnis Tahun 2024 Lebih lanjut, alokasi capex untuk tahun 2024 akan mengalami normalisasi, dimana sekitar 30%-35% akan dialokasikan untuk pengembangan teknologi informasi & digital, 40%-45% untuk pengembangan & peningkatan kapasitas alat laboratorium, dan sisanya untuk pengembangan outlet. Indriyanti juga menegaskan bahwa fokus utama pada tahun ini tetap pada pengembangan digital sebagai strategi untuk mencapai pertumbuhan akhir tahun, dengan memprioritaskan pelayanan yang berkualitas berbasis customer centric. "Perseroan akan tetap konsisten dalam meluncurkan minimal 10 tes baru setiap tahunnya. Saat ini, kami telah menyediakan lebih dari 3.000 jenis tes yang tersedia bagi masyarakat untuk pencegahan dan tes rutin. Selain itu, kami akan terus meningkatkan layanan konsultasi dokter di klinik kami dan melalui aplikasi digital kami, ProdiaLink," tambahnya. Untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan, PRDA juga menyediakan layanan vaksinasi yang dapat diakses melalui aplikasi U by Prodia.
Baca Juga: Prodia Widyahusada (PRDA) Lanjutkan Digitalisasi Bisnis pada 2024 Selain itu, PRDA juga memiliki target pendapatan yang diharapkan tidak jauh dari hasil tahun 2023, yaitu di atas Rp2 triliun atau pertumbuhan dua digit rendah. PRDA berharap bahwa kuartal I 2024 tidak akan mengalami penurunan seperti pada kuartal I 2023. Namun, jika respons pada kuartal pertama tidak optimal, mereka akan meninjau kembali kinerja mereka untuk kuartal berikutnya.
"Meskipun demikian, kami tetap optimis untuk mencatat kinerja positif sepanjang tahun 2024, meskipun dihadapkan pada tantangan seperti inflasi dan perlambatan ekonomi global, dengan target pertumbuhan pendapatan yang lebih tinggi dari tahun 2023. Kami akan terus berupaya mempertahankan keuntungan yang konsisten," paparnya.
Pada kuartal III 2023, pendapatan PRDA mencapai Rp 1,61 triliun, naik tipis 2,08% secara tahunan (yoy) dari Rp 1,57 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan rutin menjadi kontributor utama dengan nilai mencapai Rp 1,11 triliun, diikuti oleh pendapatan esoterik dan non-laboratorium masing-masing senilai Rp 377,78 miliar dan Rp 122,12 miliar.
Baca Juga: Simak Strategi Prodia Widyahusada (PRDA) Capai Pertumbuhan Bisnis Tahun 2024 Meskipun laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 235,67 miliar, laba bersih PRDA mengalami penurunan sebesar 14,36% yoy dari Rp 275,20 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli