Akan dijerat pasal pencucian uang, Airin menangis



JAKARTA. Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany terlihat menangis usai menjenguk suaminya Tubagus Chaery Wardana alias Wawan yang mendekam di Rumah Tahanan (Rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Senin (3/2). Saat keluar dari KPK, Airin terlihat menutupi mulutnya dengan tisu sambil berjalan menuju mobilnya.

Adik ipar Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah enggan berkomentar terkait kemungkinan dirinya menjadi tersangka tindak pidana pencucian uang. Sembari berjalan menuju mobilnya yang terparkir di samping KPK, Airin pun terus bungkam. Dia enggan mengomentari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan para wartawan kepadanya.

Seperti diberitakan, KPK membuka peluang menjerat Airin sebagai tersangka dalam kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Hal tersebut dimungkinkan apabila Airin juga turut menikmati hasil korupsi yang dilakukan oleh suaminya.


"Kalau menurut Pasal 5 Undang-undang TPPU walau dia (Airin) pasif dia bisa kena," kata Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, Selasa (28/1) lalu.

Pasal 5 ayat (1) menyebutkan setiap orang yang menerima atau menguasai penempatan, penitipan, penukaran, atau menggunakan harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana, diancam penjara 5 tahun dan denda maksimal Rp 1 miliar.

Seperti diketahui, Wawan merupakan tersangka kasus dugaan suap penanganan sengketa Pilkada Kabupaten Lebak, Banten di Mahkamah Konstitusi (MK). Wawan juga ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan korupsi dalam proyek pengadaan alat kesehatan Kota Tangerang Selatan dan Provinsi Banten. Belakangan, KPK menetapkan Wawan sebagai tersangka dalam kasus TPPU.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan