Bakal dilepas oleh Pemprov DKI, simak rekomendasi saham Delta Djakarta (DLTA)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta berencana untuk melepas kepemilikan sahamnya di PT PT Delta Djakarta Tbk (DLTA).

Rencana pelepasan saham di perusahaan bir itu merupakan janji dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno pada masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017.

Anies bilang, jika Pemda DKI berhasil melepas kepemilikan sahamnya di DLTA, maka mereka bisa dapat dana segar sebesar Rp 1,2 triliun.


Saat ini, Pemda DKI memiliki 210,20 juta saham di DLTA. Hal ini berarti Pemda DKI bakal menjual rugi saham DLTA di harga sekitar Rp 5.708 per saham. Padahal hari ini saham DLTA masih stagnant di level Rp 6.575 per saham, meski pernah mencapai harga Rp 6.800 per saham.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, prospek saham DLTA tidak akan berpengaruh banyak meski bakal dijual oleh Pemda DKI. "Soal jual rugi, saya kira tidak ya karena harga DLTA sudah naik jauh dari sejak Pemda DKI pertama kali beli," ujarnya, Jumat (8/3).

Ia bilang efek stagnansi pada saham DLTA hanya sementara karena ada tekanan untuk menjual. "Dan kalau dilaksanakan, maka penjualan dengan nilai triliunan kemungkinan besar akan dilakukan di pasar negosiasi jadi tidak mengganggu perdagangan di pasar reguler," paparnya.

Lebih lanjut ia mengatakan kondisi saham DLTA tak likuid, sehingga akan sulit kalau dijual di pasar reguler. "Dividend payout ratio DLTA cukup besar sekitar 60% dan diperkirakan akan di sekitar rasio yang sama pada tahun ini, kemenarikan saham ini tidak akan lantas pudar cuma karena penjualan oleh Pemda DKI," tambah dia.

Maka ia tetap merekomendasikan beli saham DLTA dengan target harga di jangka panjang. "Masih layak dikoleksi dengan target harga di level Rp 7.000-Rp 8.000 untuk jangka panjang, dan pertimbangannya karena likuiditas saham ini kecil," imbuhnya.

William juga menyarankan agar investor yang telah mengoleksi saham DLTA untuk tak perlu menjualnya. "Justru kalau Pemda DKI jadi jual saham ini, mereka akan rugi karena tidak akan dapat lagi dividen setiap tahunnya," tuturnya.

Sementara untuk yang belum memiliki saham DLTA, William bilang, dengan pertimbangan saham ini bagus dari segi dividen justru bisa beli. "Bahkan jika terjadi penurunan, tetap rekomendasi buy," terang dia.

Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas juga menambahkan valuasi harga saham DLTA termasuk masih murah jika dibandingkan dengan industrinya yakni PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI). 

Menurutnya, price earning ratio (PER) DLTA saat ini sebesar 16 kali, sedangkan PER MLBI 31,41 kali. Begitu pula dengan Price to Book Value (PBV) DLTA sebesar 4,48 kali, sementara PBV MLBI sebesar 32,94 kali. "P/S DLTA sebesar 6,29 kali, sedangkan P/S MLBI sebesar 10,54 kali," ujarnya.

Sukarno juga bilang prospek saham DLTA juga masih bagus ke depannya karena selain selalu mencatatkan kinerja yg baik dan dinilai masih murah juga. "Harga wajar DLTA bisa Rp 10.700 per saham yang telah didiskon 30%," tambah dia.

Selanjutnya ia menyarankan agar ivestor yang sudah punya saham DLTA bisa hold karena prospeknya ke depannya masih bagus. "Support terdekat di level Rp 6.400 per saham. Kalau tembus break down level itu, bisa tunggu di level Rp 5.500 per saham," jelas dia.

Sementara untuk yang belum mengoleksi saham DLTA, Sukarno menyarankan untuk wait and see terlebih dahulu, sampai ada konfirmasi beli secara teknikal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi