Bakal dimerger dengan Rabobank, kemana arah bisnis BCA Syariah ke depan?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) akhirnya mengungkapkan rencana pascaakuisisi PT Bank Rabobank International Indonesia. BCA bakal melakukan penggabungan usaha Rabobank dengan entitas anaknya yaitu PT Bank BCA Syariah.

“Rabobank akan kami merger dengan BCA Syariah, modal Rabonak sebenarnya saat ini masih cukup bagus ada senilai Rp 384 miliar. pascamerger modal BCA Syariah mungkin akan sampai ke Rp 2 triliun,” kata Direktur BCA Vera Eve Liem dalam paparan virtual, Jumat (28/8).

Baca Juga: Ini penyebab subsidi gaji bagi pekerja dengan rekening bank swasta belum cair


Vera menambahkan aksi menggabungkan Rabobank bakal membantu pengembangan bisnis BCA Syariah. Terutama buat makin fokus ke segmen komersial, dan ritel yang selama ini jadi bisnis utama BCA Syariah. 

Termasuk juga untuk mulai melakukan ekspansi ke segmen anyar misalnya ke UKKM. Meski demikian Vera menolak jika strategi merger ini dilakukan sebagai respon atas rencana penggabungan bank-bank syariah pelat merah.

“BCA Syariah sekarang masih BUKU 2, masih belum terlalu besar jika dibandingkan oleh bank syariah BUMN. Sekarang pun kami masih akan fokus untuk merampungkan proses merger,” sambungnya.

Adapun kini, BCA masih dalam proses meminta persetujuan dari regulator buat melakukan merger. Jika berjalan lancar, proses merger bakal dilakukan awal tahun depan.

Baca Juga: Gubernur BI sebut e-commerce justru turunkan nilai tambah UMKM, kenapa?

Mengingatkan, proses akuisisi Rabobank dilakukan BCA sejak tahun lalu. Mulanya perseroan menaksir nilai transaksi Rp 397 miliar namun kemudian nilai meningkat karena ada premium US$ 20,5 juta yang mesti dibayar BCA sehingga nilai akuisisinya menjadi sekitar Rp 500 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi